Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Caleg Pasti Kalah, Panwaslu Marioriawa Bagi Sembako ke Warga Kurang Mampu Demi Cegah Politik Uang

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Marioriawa, Soppeng, kini intens melakukan sosialisasi mencegah money politik jelang Pemilihan Legislatif (Pileg).

Editor: Sudirman
Ist
Panwaslu Marioriawa bagikan sembako kepada warga kurang mampu. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Marioriawa, Soppeng, kini intens melakukan sosialisasi mencegah money politik jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Panwaslu Marioriawa menyasar rumah warga kurang mampu mengingatkan tentang bahaya money politik.

Menariknya, Panwaslu Marioriawa, juga membawakan sembako sambil melakukan sosialisasi.

Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS), Yunus U mengatakan, kegiatan sosialisi rutin dilakukan setiap bulannya dengan menyasar warga kurang mampu di Marioriawa.

Pihaknya sengaja mencari warga kurang mampu untuk didatangi memberikan pemahaman edukasi terkait larangan politik uang.

Sementara Ketua Panwaslu Marioriawa, Sartono mengatakan, ini adalah terobosan baru yang dilakukan Panwascam Marioriawa.

"Setelah honor kami keluar, kami Panwaslu beserta staf mengumpulkan dana seikhlasnya untuk membeli sembako," ujar Sartono, Kamis (10/8/2023).

Uang terkumpul kemudian dibelikan sembako kemudian dibagikan kepada masyarakat.

Namun sebelum bantuan diberikan kepada penerima, terlebih dahulu pihaknya memberikan pemahaman terkait pelanggaran Pemilu terutama bahaya politik uang.

Kegiatan ini selain membantu sesama, juga memperkenalkan Bawaslu lebih luas kepada masyarakat.

Tak hanya itu, juga diharapkan bisa meminimalisir pelanggaran pemilu.

Salah satu tujuan dari pembagian sembako ini agar masyarakat tidak mau menerima lagi sembako dari caleg.

Apalagi ada kemungkinan sembako yang disalurkan Panwaslu lebih banyak dibanding bantuan caleg.

"Mudah-mudahan dengan adanya program Panwaslu berbagi ini, bisa meringankan beban masyarakat yang menerima bantuan dan bisa memahami betapa bahayanya politik uang," ujarnya.

Dalam setiap bulannya, terkadang ada dua penerima bantuan dari Panwaslu.

Namun itu tergantung banyaknya sumbangan yang terkumpul.

"Alhamdulillah terkadang ada masyarakat luar yang ikut menyumbang melalui kami," ujar Sartono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved