Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

JK Gertak Anak Pak Harto

Viral JK Gertak Anak Pak Harto: Saya Orang Bugis, Lebih Baik Mati Berdarah Dibanding Mati Kelaparan

Viral video di WhatsApp dan TikTok mantan Wapres RI sekaligus pengusaha, Jusuf Kalla mengenang moment menggertak putra mantan Presiden Soeharto

Editor: Edi Sumardi
TIKTOK.COM/@JEJAKJK
Potongan video viral soal Jusuf Kalla pernah menggertak putra mantan Presiden RI Soeharto, Bambang Trihatmodjo demi mendapatkan proyek garbarata. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral video di WhatsApp dan TikTok mantan Wapres RI sekaligus pengusaha, Jusuf Kalla mengenang moment menggertak putra mantan Presiden RI Soeharto, Bambang Trihatmodjo.

Dalam video berdurasi 2 menit dan 50 detik itu, Jusuf Kalla menceritakan pengalaman menegangkan dalam berhadapan dengan keluarga Soeharto, terutama saat terlibat dalam persaingan tender proyek.

Sebelum menjadi Wakil Presiden, Jusuf Kalla dikenal sebagai seorang pengusaha.

Dia pernah terlibat dalam situasi tegang dengan keluarga Cendana terkait proyek tertentu.

Jusuf Kalla awalnya berbicara mengenai sulitnya mendapatkan peluang pekerjaan tanpa memiliki pengalaman.

Baca juga: Jusuf Kalla: Mau Jadi Ketum Golkar? Siapkan Setengah Triliun

Dia menyatakan bahwa pandangan ini adalah keliru.

"Memang tidak mudah memulai usaha, selalu kita merendahkan diri sendiri, ah ndak mungkin, sulit, kita tidak ada pengalaman," ujar Jusuf Kalla dikutip dari sebuah video yang viral di akun TikTok @jejakjk.

"Kalau tidak ada pengalaman, jadi kapan mau dapat pengalaman? saya kasih contoh. Kalau anda naik pesawat terbang di manapun, di Indonesia ini, juga di singapura, di malaysia, di India sekarang ini di Jepang, sebagian besar anda lewat jembatan bukaka dulu (Garbarata) baru andai sampai di pesawat," ujarnya.

Dia kemudian menceritakan pengalamannya dalam memperebutkan proyek, di mana dia harus bersaing dengan Bambang Trihatmodjo, anak Soeharto, yang merupakan tokoh dalam pemerintahan Orde Baru.

Kata Jusuf Kalla Soal Survey Anies Baswedan Selalu Rendah Jelang Pilpres, Bandingkan Pilgub DKI

"Asal mulanya, Ahmad adik saya bikin, ikut tander menang. Tapi jaman itu kan jaman pak Harto. Ditanya ada pengalaman? tidak ada pengalaman. Bisa bikin? bisa. Nah, beda kan pengalaman dengan bisa. Tapi, saudara tidak ada pengalaman. Ini mau diambil Bambang, Bambang Tri," jelas JK.

Namun, saat itu sang menteri meragukannya lagi, dengan alasan bahwa dia tidak memiliki pengalaman.

"Bicara menteri tidak bisa, Ini cendana sudah putuskan yang ambil Tri. Akhirnya saya cari cara bagaimana ketemu Bambang Tri. Akhirnya dipertemukan saya. Dia bertiga, saya bertiga. Diskusi, pokoknya dia mau ambil. Saudara kan tidak punya pengalaman. Iya, saya bilang sama menterinya, kalau tidak dikasih pengalaman, kapan kita pengalaman. Bisa bikin? Bisa," ujarnya.

Namun, hal ini tetap tidak bisa meyakinkan sang menteri, dan Bambang Tri, anak Soeharto, tetap bersikeras untuk mengambil proyek tersebut.

"Nah timbullah, Bugis saya. Budaya asli muncul. saya bilang begini " Mas Bambang terakhir saya ingin katakan, saya ini orang bugis, orang bugis itu lebih baik mati berdarah, daripada mati kelaparan" dia shok, staffnya langsung berdiri," ujarnya.

 Ia pun mengaku nekat berebut proyek dengan Bambang Tri karena tanggungjawab dengan karyawannya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved