Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nurdin Halid Blak-blakan Ungkap Alasan Pilih Pileg Meski Masuk Bursa Calon Gubernur Sulsel 2024

Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid mengungkapkan alasannya memilih maju calon anggota legislatif atau caleg 2024 meski masuk bursa Pilgub

Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid safari politik ke Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Senin (7/8/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Meski namanya masuk bursa calon Gubernur Sulsel 2024, Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid memilih maju calon anggota legislatif atau caleg 2024.

Nurdin Halid akan bertarung kursi DPR RI di Dapil Sulsel II.

Dalam sejumlah survei, nama Nurdin Halid sejatinya masih masuk bursa calon Gubernur Sulsel 2024.

Survei calon gubernur Sulsel PT Indeks Politica Indonesia menempatkan Nurdin Halid posisi ketiga dengan elektabilitas 10,1 persen.

Nama Nurdin Halid jadi salah satu calon penantang terkuat petahana Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

Baca juga: Andi Sudirman, IAS, Nurdin Halid Bersaing Tiga Besar Elektabilitas Calon Gubernur Sulsel Versi IPI

Pada Pilgub Sulsel 2018 lalu, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar menempati posisi kedua di bawah pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.

Senin (7/8/2023), Nurdin Halid melanjutkan roadshow politik ke Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, .

Daerah ini merupakan salah satu basis suaranya di Pilgub Sulsel 2018 lalu.

Ratusan warga setempat hadir menyambut.

Setibanya di Dusun Panaikang, Desa Pajukukang, Nurdin Halid disambut upacara adat.

Nurdin berkunjung Dusun Panaikang, Desa Pajukukan, Kecamatan Bontoa, didampingi Abdul Waris Halid dan Ketua DPRD Maros Andi Patarai Amir.

Kepada masyarakat, NH mengutarakan niat dan alasannya maju di kontestasi Pileg 2024.

Selama empat tahun terakhir, ia merenung bahwa perjuangan untuk mensejahterahkan rakyat tidak hanya melalui eksekutif, tetapi juga bisa di legislatif dengan menjadi wakil rakyat.

"Tidak harus eksekutif, di legislatif juga bisa memperjuangkan idelisme dan gagasan. Inilah yang mendorong saya untuk maju calon anggota DPR RI," katanya.

Nurdin juga mengungkapkan, bahwa di Kabupaten Maros, suara yang ia raih di Pilgub 2018 mencapai 16 ribu-an.

Makanya, ia percaya masrakat Kabupaten Maros bisa memenangkannya di Pileg 2024 dan mengantarkan Golkar sebagai partai pemenang.

Nurdin mengakui paham betul dengan kendala yang dialami masyarakat Bontoa sebagai wilayah pesisir Maros.

Nelayan misalnya, banting tulang di tengah laut tetapi pendapatannya tidak signifikan. Justru yang menikmati hasil jerih payah para nelayan adalah pemilik modal.

"Saya tahu betul yang nikmati hasilnya adalah punggawanya. Sampai sekarang kekuasannya belum bisa diputus," ujarnya.

Nurdin juga mengungkapkan salah satu solusi bagi warga pesisir. Yakni dengan mengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di bawah naungan koperasi.

"Itu bisa dikelola. Saya minta Ketua DPRD (Andi Patarai Amir) untuk memperjuangkan. Saya juga akan bicara dengan Pak Bupati, saya sahabat dengan beliau," bebernya.

9 Tokoh Golkar Berebut Nomor Urut 1 Dapil Sulsel II

Sejumlah bintang politik memanaskan pertarungan kursi DPR RI di daerah pemilihan Sulawesi Selatan II.

Di internal Partai Golkar, elite DPP hingga kepala daerah maju bertarung.

Daftar tokoh-tokoh tersebut kini jadi perbincangan publik.

Siapakah yang mendapatkan nomor urut satu.

Adapun caleg DPR RI jagoan Golkar tersebut antara lain dua petahana, Andi Rio Idris Padjalangi dan Supriansa Mannahawu.

Beringin rindang tampil sebagai pemenang di Dapil Sulsel II pada Pemilu 2019 lalu.

Saat itu Andi Rio Idris Padjalangi meraih 71.420 suara.

Sementara Supriansa 54.659 suara.

Adapun calon penatangnya kali ini, antara lain Wakil Ketua Umum DPP Golkar bidang pratama AM Nurdin Halid.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menugaskan Nurdin Halid turun gunung di Pemilu 2024.

Mantan Ketua Umum PSSI itu bukanlah wajah baru.

Ia dua kali terpilih anggota DPR RI di Pemilu 1997, dan Pemilu 1999.

Pada Pemilihan Gubernur Sulsel atau Pilgub Sulsel 2018 lalu, Nurdin Halid bersama Aziz Qahhar Mudzakkar meraih 1.162.751 suara.

Selanjutnya ada nama Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi.

Nama Fahsar awalnya sempat tidak masuk.

Belakangan setelah perbaikan, nama Fahsar akhirnya masuk menggantikan M Sabil Rahman.

Fahsar punya pengalaman tiga kali memenangkan Pilkada Bone.

Satu kali sebagai wakil bupati, dan dua kali sebagai bupati.

Kini Fahsar menatap DPR RI setelah turun takhta sebagai kepala daerah.

Mantan Bupati Pangkep periode 2010-2015 dan 2016-2021 Syamsuddin A Hamid turut meramaikan rivalitas beringin.

Syamsuddin A Hamid punya pengalaman dua kali menang Pilkada Pangkep. Ia juga pernah menjabat Ketua DPD II Golkar Pangkep.

Di Pilkada Pangkep 2015 lalu, Syamsuddin A Hamid yang berpasangan Syahban Sammana meraih 82.116 suara.

"Insya Allah bermodalkan pengalaman kepala daerah dua periode, saya siap mencalonkan diri calon wakil rakyat di parlemen DPR RI," kata Syamsuddin Hamid di warkop Phoenam Jalan Boulevard Kota Makassar Rabu (14/6/2023).

Syamsuddin Hamid menyatakan ingin membantu Partai Golkar untuk memenangkan Pemilu legislatif 2024 ini.

Sebagai kader beringin, ia mengaku terpanggil untuk ikut menambah kekuatan Golkar di Pemilu 2024 ini.

“Saya ini dibesarkan dari Partai Golkar. Saya jadi bupati karena Partai Golkar, jadi saya tidak akan pernah meninggalkan Partai Golkar karena Golkar mengalir deras dalam darahku,” kata Syamsuddin Hamid.

Selanjutnya ada Wali Kota Parepare sekaligus Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe.

Taufan Pawe punya pengalaman dua kali kali menang Pilkada Parepare..

Di Pilkada Parepare 2018, Taufan Pawe meraih 39.966 suara.

Rivalitas Dapil Sulsel II

Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II semakin memanas. Seperti “dapil surga”, pertarungan menuju DPR RI dari sembilan kabupaten ini bakal semakin seru.

Bukan dongeng lagi, ketika sejumlah tokoh nasional tumbang di Dapil Sulsel II ini.

Ingat, Syahrul Yasin Limpo pun pernah merasakan pahit-getirnya Dapil Sulsel II.

Bahkan langganan Senator RI, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, pun tumbang di Dapil Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros ini.

Anggota DPR RI dua periode kala itu, Akbar Faizal juga tumbang pada Pemilu 2019 lalu.

Dapil Sulsel II memiliki 9 kursi DPR RI.

Dalam dua pemilu terakhir, politisi Gerindra Andi Iwan Darmawan Aras selalu tampil sebagai jawara di Dapil Sulsel II. 2014, Suara Andi Iwan tembus 91.739.

Pemilu 2019 Andi Iwan mempertahankan kemenangan dengan capaian 84.702 suara.

Andi Sudirman, IAS, Nurdin Halid Bersaing Tiga Besar Elektabilitas Calon Gubernur Sulsel Versi IPI

Nama Andi Sudirman Sulaiman, Ilham Arief Sirajuddin, dan Nurdin Halid bersaing dalam tiga besar survei elektabilitas calon Gubernur Sulsel versi PT Indeks Politica Indonesia.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menempati posisi pertama dengan angka elektabilitas 18,2 persen.

Posisi kedua disusul mantan Wali Kota Makassar periode 2004-2014 Ilham Arief Sirajuddin 10,3 persen.

Posisi ketiga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HAM Nurdin Halid 10,1 persen.

Dalam survei versi PT IPI ini, hanya ketiganya memiliki elektabilitas mencapai dua digit, atau di atas 10 persen.

Andi Sudirman Sulaiman dan Nurdin Halid adalah kontestan Pilgub Sulsel 2018, sedangkan Ilham Arief Sirajuddin kontestan Pilgub Sulsel 2013.

Posisi keempat ditempati Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dengan 7,1 persen, disusul Wali Kota Makassar Danny Pomanto 6,8 persen.

Posisi keenam ada nama Ketua DPD Gerindra Sulsel sekaligus Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras, Ketua DPW Nasdem Sulsel sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Rusdi Masse Mappasessu.

Selanjutnya nama Ketua DPD I Golkar Sulsel sekaligus Wali Kota Parepare 2,1 persen, sisanya 36,9 persen menjawab tidak tahu, atau rahasia.

Survei PT IPI dilakukan pada 28 November sampai 5 Desember 2022. Jumlah sampel responden 1220 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Margin of Error 3,8 persen, metodelogi Multistage Random Sampling Acak Berjenjang.

Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI) Suwadi Idris Amir mengatakan, hasil survei itu menunjukkan belum ada figur yang dominan di Sulsel saat ini berdasarkan hasil survei terbaru itu.

Suwadi melihat, Andi Sudirman Sulaiman sekelas calon petahana masih memiliki popularitas yang rendah sehingga elektabilitasnya masih berada di angka 18,2 persen.

Survei terbaru PT IPI diekspose Suwadi dalam diskusi "Ngorol Politik Akhir Tahun Bersama Wartawan Politik Sulsel" di Warkop 115, Makassar, Rabu (28/12).

"Elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman itu rendah, hanya 18,2 persen karena popularitas beliau memang masih 60 persen lebih," kata Suwadi kepada wartawan.

Suwadi mengungkapkan, rendahnya popularitas Sudirman, pertama, di Pilgub kemarin kehadirannya itu ujug-ujug. Tidak pernah dikenal sebelumnya, tidak ada basis, namun tiba-tiba menjadi calon wakil gubernur mendampingi Nurdin Abdullah.

"Ditambah lagi pesona NA (Nurdin Abdullah) itu masih sangat kuat," katanya.

Suwadi melihat, ada dua figur Ketua Partai Besar di Sulsel yang hingga saat ini tidak kunjung bergerak, yakni Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) dan Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse (RMS).

"Dua figur ini belum bergerak karena menunggu hasil Pilpres 2024. Hasil pilpres nanti akan sangat menentukan kans mereka. Kalau Prabowo Subianto menang, AIA punya peluang besar maju calon gubernur. Begitupun kalau Anies Baswedan menang, langkah RMS akan lebih mudah," kata Suwadi Idris Amir.

Menurutnya, elektabilitas AIA yang masih 4,6 persen itu berpotensi naik drastis mengingat popularitasnya paling rendah di antara 8 bakal calon yang disurvei.

"Karena memang dia belum bekerja sama sekali. Saya yakin jika popularitasnya meningkat, maka otomatis elektoralnya juga akan meningkat," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved