Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nurdin Halid Blak-blakan Ungkap Alasan Pilih Pileg Meski Masuk Bursa Calon Gubernur Sulsel 2024

Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid mengungkapkan alasannya memilih maju calon anggota legislatif atau caleg 2024 meski masuk bursa Pilgub

Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid safari politik ke Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Senin (7/8/2023). 

Syamsuddin Hamid menyatakan ingin membantu Partai Golkar untuk memenangkan Pemilu legislatif 2024 ini.

Sebagai kader beringin, ia mengaku terpanggil untuk ikut menambah kekuatan Golkar di Pemilu 2024 ini.

“Saya ini dibesarkan dari Partai Golkar. Saya jadi bupati karena Partai Golkar, jadi saya tidak akan pernah meninggalkan Partai Golkar karena Golkar mengalir deras dalam darahku,” kata Syamsuddin Hamid.

Selanjutnya ada Wali Kota Parepare sekaligus Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe.

Taufan Pawe punya pengalaman dua kali kali menang Pilkada Parepare..

Di Pilkada Parepare 2018, Taufan Pawe meraih 39.966 suara.

Rivalitas Dapil Sulsel II

Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II semakin memanas. Seperti “dapil surga”, pertarungan menuju DPR RI dari sembilan kabupaten ini bakal semakin seru.

Bukan dongeng lagi, ketika sejumlah tokoh nasional tumbang di Dapil Sulsel II ini.

Ingat, Syahrul Yasin Limpo pun pernah merasakan pahit-getirnya Dapil Sulsel II.

Bahkan langganan Senator RI, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, pun tumbang di Dapil Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros ini.

Anggota DPR RI dua periode kala itu, Akbar Faizal juga tumbang pada Pemilu 2019 lalu.

Dapil Sulsel II memiliki 9 kursi DPR RI.

Dalam dua pemilu terakhir, politisi Gerindra Andi Iwan Darmawan Aras selalu tampil sebagai jawara di Dapil Sulsel II. 2014, Suara Andi Iwan tembus 91.739.

Pemilu 2019 Andi Iwan mempertahankan kemenangan dengan capaian 84.702 suara.

Andi Sudirman, IAS, Nurdin Halid Bersaing Tiga Besar Elektabilitas Calon Gubernur Sulsel Versi IPI

Nama Andi Sudirman Sulaiman, Ilham Arief Sirajuddin, dan Nurdin Halid bersaing dalam tiga besar survei elektabilitas calon Gubernur Sulsel versi PT Indeks Politica Indonesia.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menempati posisi pertama dengan angka elektabilitas 18,2 persen.

Posisi kedua disusul mantan Wali Kota Makassar periode 2004-2014 Ilham Arief Sirajuddin 10,3 persen.

Posisi ketiga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HAM Nurdin Halid 10,1 persen.

Dalam survei versi PT IPI ini, hanya ketiganya memiliki elektabilitas mencapai dua digit, atau di atas 10 persen.

Andi Sudirman Sulaiman dan Nurdin Halid adalah kontestan Pilgub Sulsel 2018, sedangkan Ilham Arief Sirajuddin kontestan Pilgub Sulsel 2013.

Posisi keempat ditempati Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dengan 7,1 persen, disusul Wali Kota Makassar Danny Pomanto 6,8 persen.

Posisi keenam ada nama Ketua DPD Gerindra Sulsel sekaligus Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras, Ketua DPW Nasdem Sulsel sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Rusdi Masse Mappasessu.

Selanjutnya nama Ketua DPD I Golkar Sulsel sekaligus Wali Kota Parepare 2,1 persen, sisanya 36,9 persen menjawab tidak tahu, atau rahasia.

Survei PT IPI dilakukan pada 28 November sampai 5 Desember 2022. Jumlah sampel responden 1220 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Margin of Error 3,8 persen, metodelogi Multistage Random Sampling Acak Berjenjang.

Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI) Suwadi Idris Amir mengatakan, hasil survei itu menunjukkan belum ada figur yang dominan di Sulsel saat ini berdasarkan hasil survei terbaru itu.

Suwadi melihat, Andi Sudirman Sulaiman sekelas calon petahana masih memiliki popularitas yang rendah sehingga elektabilitasnya masih berada di angka 18,2 persen.

Survei terbaru PT IPI diekspose Suwadi dalam diskusi "Ngorol Politik Akhir Tahun Bersama Wartawan Politik Sulsel" di Warkop 115, Makassar, Rabu (28/12).

"Elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman itu rendah, hanya 18,2 persen karena popularitas beliau memang masih 60 persen lebih," kata Suwadi kepada wartawan.

Suwadi mengungkapkan, rendahnya popularitas Sudirman, pertama, di Pilgub kemarin kehadirannya itu ujug-ujug. Tidak pernah dikenal sebelumnya, tidak ada basis, namun tiba-tiba menjadi calon wakil gubernur mendampingi Nurdin Abdullah.

"Ditambah lagi pesona NA (Nurdin Abdullah) itu masih sangat kuat," katanya.

Suwadi melihat, ada dua figur Ketua Partai Besar di Sulsel yang hingga saat ini tidak kunjung bergerak, yakni Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) dan Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse (RMS).

"Dua figur ini belum bergerak karena menunggu hasil Pilpres 2024. Hasil pilpres nanti akan sangat menentukan kans mereka. Kalau Prabowo Subianto menang, AIA punya peluang besar maju calon gubernur. Begitupun kalau Anies Baswedan menang, langkah RMS akan lebih mudah," kata Suwadi Idris Amir.

Menurutnya, elektabilitas AIA yang masih 4,6 persen itu berpotensi naik drastis mengingat popularitasnya paling rendah di antara 8 bakal calon yang disurvei.

"Karena memang dia belum bekerja sama sekali. Saya yakin jika popularitasnya meningkat, maka otomatis elektoralnya juga akan meningkat," tegasnya.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved