Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tim Dosen Unismuh Makassar Gelar PKM Di Desa Sawakong Takalar

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengusung tema diverifikasi produk dan pemasaran berbasis digital bagi pengrajin bambu.

Tim Dosen Unismuh Makassar Gelar PKM Di Desa Sawakong Takalar - PKM-1.jpg
DOK UNISMUH MAKASSAR
Tim Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), di Desa Sawakong, Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.
Tim Dosen Unismuh Makassar Gelar PKM Di Desa Sawakong Takalar - pkm-unismuh3.jpg
DOK UNISMUH MAKASSAR
Foto bersama dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), di Desa Sawakong, Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.

TRIBUN-TIMUR.COM - Tim Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dengan tema diverifikasi produk dan pemasaran berbasis digital bagi pengrajin bambu.

Kegiatan PKM digelar selama dua hari dari tanggal 29-30 Juli 2023 di Desa Sawakong, Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.

Bertindak sebagai ketua tim yakni Dr Haerana, dengan anggota Dr Fatmawati, dan Asdar MSi.

Haerana selaku Ketua Tim mengatakan bahwa Pengrajin Bambu di desa sawakong merupakan salah satu UMKM di kabupaten Takalar yang memproduksi tirai bambu.

Namun karena hasil produksinya selama puluhan tahun hanya satu jenis produk, yaitu tirai bambu saja, maka menjadi penting untuk dilakukan pelatihan diversifikasi produk.

Di tempat yang sama, Fatmawati menuturkan bahwa dari hasil kegiatan diversifikasi produk ini maka telah berhasil di ajarkan teknik menganyam untuk jenis produk besek hampers, topi caping bambu/topi petani dan tampah bambu.

PKM UNISMUH2
Kegiatan PKM digelar selama dua hari dari tanggal 29-30 Juli 2023 di Desa Sawakong, Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.

"Diharapkan ke depan, pihak kelompok pengrajin dapat mengembangkan kreatifitasnya sehingga nanti hasil produksi anyamannya dapat beraneka ragam," ungkapnya.

Lebih lanjut, Fatmawati menambahkan bahwa untuk mendukung hal tersebut, pihak pelaksana telah menyusun dan menyerahkan booklet yang memuat sejumlah teknik menganyam berbagai jenis produk anyaman bambu.

"Dengan harapan bahwa, walau tanpa pendamping tim PKM, para anggota pengrajin bambu tetap dapat belajar mandiri untuk menganyam," lanjutnya.

Apalagi perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadikan pemasaran menjadi lebih mudah jika dilakukan secara online karena proses penjualan tidak ada batasan wilayah dan waktu.

Sementara itu, anggota tim PKM lainnya, Asdar memberi penekanan bahwa pemasaran berbasis digital menjadi prasyarat bagi UMKM jika ingin usaha yang digelutinya tetap eksis di tengah persaingan usaha yang semakin ketat.

"Dari hasil pelatihan pemasaran online ini maka telah berhasil dirancang bersama satu website dengan domain . com, linknya yaitu https://crafts-sawakong.com/," ungkapnya.

Asdar menuturkan bahwa selain pemasaran melalui website tersebut juga telah di buat akun pemasaran melalui aplikasi https://lakoo.co/

"Strategi pemasaran online ini dapat terus dikembangkan oleh mitra agar bisa memaksimalkan hasil penjualan," jelasnya.

Di akhir kegiatan PKM, Basri Dg Lurang selaku ketua kelompok pengrajin bambu menyampaikan bahwa sangat berterimakasih atas kehadiran tim pelaksana PKM dan menurutnya kegiatan seperti ini telah lama dinantikan.

"Pengelolaan Toko Online diserahkan kepada pengelolanya yakni pengrajin yang masih muda dan tergabung di dalam kelompok," pungkasnya.(adv\reskyamaliah).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved