Tribun VIP
Blak-blakan Wali Kota Makassar Danny Pomanto Sebut Punya 21 Persen Haters: Kita Nikmati Saja
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengaku punya haters dengan persentase yang cukup besar, 21 persen.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengaku punya haters dengan persentase yang cukup besar, 21 persen.
Itu disebutkan Danny Pomanto saat menjadi narasumber dalam program Tribun VIP: Legacy Danny Pomanto di Kota Anging Mammiri, Minggu (30/7/2023).
Podcast ini berlangsung di atas kapal Pinisi Anjungan Pantai Losari dan dipandu langsung oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra.
"Sayalah pemilik haters terbesar, 21 persen," ungkap wali kota dua periode ini.
Banyaknya haters tak dipandang negatif oleh Danny Pomanto, ia justru melihat dari sisi yang lain.
Bahwa haters adalah cara mencintai yang keliru.
"Dia mencintai tapi kurang informasi, sampai akhirnya jadi benci," katanya.
Menariknya, arsitek jebolan Unhas Makassar ini menyatakan belajar banyak dari haters.
Mulai dari mengajarkan arti kesabaran, mengajarkan untuk tidak melakukan kesalahan, bahkan mendikte kekurangan-kekurangan yang dimilikinya.
"Para haters inilah yang mengajarkan saya kesabaran, haters inilah yang mengajari saya jangan salah, para haters inilah yang memberitahukan kalau saya ada kekurangan, untungnya ada haters yang memberitahukan kekurangan kita," sebutnya.
Karena itu, ia sangat sering menyampaikan terimkasih kepada haters-hatersnya.
Sejahat-jahatnya haters pasti punya guna juga, begitu kata Danny Pomanto.
"Saya selalu sampaikan terimakasih, kita nikmati saja, dan haters saya agak kejam, hoaks paling besar juga dilaksanakan, tapi saya senyum saja paling tidak kita punya tabungan di akhirat," ujarnya.
Di sisi lain, Danny Pomanto juga mendapat masukan dari banyak orang untuk memperkarakan haters yang sudah melampaui batas.
Danny dianggap membiarkan para haters untuk terus memakinya, dan itu dinilai sebagai pembodohan terhadap haters.
Baca juga: Ada Cerita Menarik di Balik Danny Pomanto Pasangkan Passapu ke Prabowo, Merah Warna Adat
"Mesti kita cerdaskan dengan cara laporkan, saya coba pelajari apa cocok atau tidak, cuma rasa-rasanya haters yang saya tidak laporkan itu hancur sendiri," pungkasnya.
Sebelumnya, ada yang menarik saat gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVI di Makassar.
Seluruh wali kota dan tamu rakernas Apeksi XVI yang hadir menggunakan penutup kepala khas Bugis Makassar.
Bahkan, tiga bakal calon presiden Indonesia, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan juga kompak menggunkan 'passapu' saat hadir di Rakernas Apeksi yang berlangsung di Upperhils Convention Hall Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar belum lama ini.
Sebagai tuan rumah, Wali Kota Makassar Danny Pomanto sengaja menjadikan 'passappu' sebagai atribut saat berlangsungnya agenda ini.
Danny menyampaikan, banyak wali kota yang mempertanyakan 'passapu' yang warnanya merah.
Mereka bahkan sempat saling bergurau bahwa warna partainya bukan warna merah.
"Yang paling menarik adalah dinamika saat saya pakaikan 'passapu' (tutup kepala), pertama ada yang tanya kenapa gayanya seperti ini, kenapa mesti merah, saya jelaskan itu warna adat Sulsel (Bugis Makasar)," jelas Danny dalam program Tribun VIP: Legacy Danny Pomanto untuk Kota Anging Mammiri, Minggu (30/7/2023).
Podcast ini berlangsung di atas kapal Pinisi, Anjungan Pantai Losari dan dipandu langsung oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra.
"Jadi sebelum ada warna parpol, Sultan Hasanuddin sudah pakai warna merah, sebuah ikon yang kita tampilkan secara nasional dan internasional," sambungnya.
Selain para wali kota, salah satu bakal capres juga sempat mempertanyakan warna 'Passapu'.
Prabowo Subianto saat Danny menyematkan 'passapu' tersebut sempat mengatakan bahwa ia bukan dari partai dengan simbol banteng.
"Beliau dengan cukup kritis mengatakan kenapa warnanya begini, saya kan bukan warna merah," beber Danny Pomanto.
"Akhirnya saya dapat insipirasi menjawab 'bapak kan dulu baret merah (Kopasus)," sambung Danny menceritakan momen saat memasangkan 'passapu' kepada Ketua Umum Gerindra tersebut.
Diketahui, rakernas tersebut telah menghasilkan sejumlah rekomendasi.
Rekomendasi tersebut juga telah diserahkan kepada tiga bakal calon presiden yang datang dalam Rakernas Apeksi XVI.
Ada beberapa rekomendasi yang diusulkan dari enam wilayah Apeksi Seperti wilayah V merekomendasikan penataan Ibu Kota Negara (IKN) di Pulau Kalimantan.
Begitu juga rekomendasi di wilayah I yang dibacakan Wali Kota Medan Boby Nasution, mulai dari Smart City, Stunting, Inflasi, Dana Kelurahan, hingga Tenaga Honorer.
Adu Gagasan di Rakernas Apeksi, Begini Sosok Anies, Ganjar dan Prabowo di Mata Danny Pomanto
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia (Apeksi) XVI menjadi ruang bagi bakal calon presiden adu gagasan.
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto masing-masing tampil di depan para wali kota di Rakernas Apeksi yang berlangsung di Makassar, (13/7/2023) lalu.
Lewat Program Tribun VIP: Legacy Danny Pomanto di Kota Anging Mammiri, Minggu (30/7/2023) Danny bercerita hadirnya tiga figur tersebut merupakan kerja-kerja dari para pengurus Apeksi yang diketuai oleh Bima Arya, Wali Kota Bogor.
Bahkan kata Danny, kehadiran bacapres tersebut sudah direncanakan sejak tahun 2022 lalu.
Bacapres yang pertama kali mengaminkan rencana tersebut ialah Ganjar Pranowo, lalu disusul Prabowo, dan terakhir Anies Baswedan.
"Memang teman-teman Apeksi yang lebih incharge disini, dari empat bulan sebelumnya waktu hari otonomi daerah kami lobi Ganjar untuk datang dan dia mengatakan berminat, sebagian teman-teman melobi pak Prabowo, kalau dua sudah mau insyaallah pak Anies datang," jelasnya.
Dari masing-masing bacapres tersebut, Danny menilai ketiganya punya keunggulan masing-masing dengan angel (sudut pandang) berbeda.
Anies misalnya, sosok akademisi yang selalu dengan dasar bertindak cukup panjang.
Kemudian Ganjar, seorang praktisi yang berasal dari kalangan biasa, lebih polos dan terbuka dalam menyampaikan sesuatu.
Sementara Prabowo punya gaya kepemimpinan yang powerfull.
"Ketiganya ini kalau dikumpulkan itulah yang dibutuhkan bangsa dan negara," ulas Danny.
Saat masing-masing tampil di panggung Apeksi, berbagai pertanyaan dan masukan masuk dari peserta rakernas.
Pertanyaan tersebut telah disusun dan dikurasi oleh semua peserta sebelum disampaikan kepada bacapres.
Ia pun menampik adanya kisi-kisi pertanyaan lebih dulu yang diberikan kepada tiga calon kandidat.
"Pikiran pengalaman yang mahal dari wali kota kami coba sampaikan lewat pertanyaan," tuturnya. (*)
Tribun VIP : Hak Publik Atas Informasi di Era Digital |
![]() |
---|
Kekhawatiran Terbesar Danny Pomanto Jika Tak Lagi Menjabat Wali Kota Makassar |
![]() |
---|
Ada Cerita Menarik di Balik Danny Pomanto Pasangkan 'Passapu' ke Prabowo, Merah Warna Adat |
![]() |
---|
Adu Gagasan di Rakernas Apeksi, Begini Sosok Anies, Ganjar dan Prabowo di Mata Danny Pomanto |
![]() |
---|
Spesialnya Rakernas Apeksi di Makassar, Jadi Ajang Farewell Para Wali Kota se-Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.