Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inilah Desa Terapung di Sulawesi, Ada 1 di Sulsel

Terdapat beberapa desa terapung di Sulawesi, desa terpencil berada di tengah-tengah laut maupun danau tanpa daratan sedikitpun.

DOK PRIBADI
Suasana rumah terapung di Danau Tempe, Kecamatan Sabbangparu, Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan belum lama ini. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sulawesi merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia.

Pulau Sulawesi terletak di sebelah timur Pulau Kalimantan.

Sebelah barat Kepulauan Maluku, dan sebelah selatan Mindanao, dan Kepulauan Sulu, Filipina.

Pulau Sulawesi juga merupakan salah satu dari empat Kepulauan Sunda Besar.

Bentang alam di Sulawesi mencakup empat semenanjung.

Yakni Semenanjung Utara, Semenanjung Timur, Semenanjung Selatan, dan Semenanjung Tenggara.

Terdapat beberapa desa terapung di Sulawesi, desa terpencil berada di tengah-tengah laut maupun danau tanpa daratan sedikitpun.

Desa terapung adalah sebuah desa yang letaknya berada di atas permukaan air, baik itu air laut, sungai, maupun danau. Biasanya rumah-rumah yang ada berbentuk rumah panggung.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut desa terapung di Sulawesi.

Desa Salotengnga

Desa Salotengnga terletak di Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Desa Salotengnga terapung mulai terbentuk pada tahun 1970-an ketika warga setempat yang termasuk dalam rumpun suku Bugis mulai membuat rumah kedua mereka dan menghanyutkannya di tengah danau demi memudahkan perjuangan mencari ikan.

Karena mereka menganggap jika menggunakan perahu sampan, akan merepotkan serta menghabiskan waktu.

Aktivitas di kampung terapung ini ternyata hampir menyerupai kehidupan di daratan.

Ada warung, air dalam galon dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Air tawar untuk kebutuhan minum atau memasak dibawa dari daratan.

Desa Bangko, Sulawesi Tenggara

Desa Bangko berada di Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Desa ini dihuni oleh suku bajo sejak ratusan tahun lalu.

Mereka sudah biasa hidup di atas laut, dengan hanya menggunakan perahu.

Mereka piawai mengarungi gelombang lautan.

Hingga para pendahulu suku bajo membangun pemukiman mereka di permukaan laut.

Bagi mereka, laut adalah segalanya, sebagai satu-satunya sumber kehidupan dan sumber mencari nafkah.

Desa Torosiaje, Gorontalo

Di desa Torosiaje terdapat 95 persen permukiman di atas perairan.

Permukiman tersebut dihuni oleh masyarakat suku Bajo yang dikenal sebagai pelaut ulung.

Desa ini terletak di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pahuwato, Gorontalo dengan menghabiskan waktu sekitar 7-8 jam dari Kota Gorontalo menggunakan angkutan umum.

Mata pencarian masyarakat desa ini adalah sebagai nelayan dan penambak ikan.

Karena terpencil dan jauh dari kota, desa ini begitu asri, sunyi dan gelap.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved