Berita Foto
Direktur Tribun Network Kunjungi Tempat Bersejarah di Makassar
Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra kunjungi tempat sejarah
Penulis: Sanovra Jr | Editor: Sanovra Jr
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, melaksanakan kunjungan ke tempat-tempat sejarah di Makassar, termasuk Kompleks Makam Raja-Raja Tallo dan Benteng Rotterdam. Rabu (26/7/2023).
Diawali dengan kunjungan ke Kompleks Makam Raja-Raja Tallo, yang terletak di Jl Sultan Abdullah, Tallo Tua, Kec. Tallo. Kompleks ini menjadi tempat peristirahatan para Raja Tallo dari Abad XVII hingga XIX.
Pada masa lalu, Kerajaan Tallo merupakan bagian dari Kerajaan Gowa, tetapi kemudian terbagi menjadi dua dan diberikan kepada dua putra Raja Gowa VI, yakni Tunatangkalopi. Kerajaan-kerajaan baru ini kemudian membentuk persekutuan yang sangat berpengaruh di wilayah Indonesia bagian timur.
Di kompleks ini, terdapat makam-makam Raja Tallo dan utusan kerajaan dari luar Sulawesi Selatan. Beberapa tokoh penting yang dimakamkan di sana antara lain I Malingkaang Daeng Manyonri, orang pertama yang memeluk agama Islam di Kerajaan Gowa-Tallo, dan Khatib Tunggal Datuk Makmur atau dikenal dengan nama Datuk Ri Bandang.
Kompleks makam ini memiliki bangunan kuno dengan konstruksi mirip candi dan dihiasi dengan berbagai ragam hiasan tumbuhan, sulur-suluran daun, dan seni kaligrafi (huruf Arab).

Tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh warga pada akhir pekan, baik untuk berjalan-jalan, berfoto, maupun menunaikan nazar.
Selanjutnya, Febby Mahendra Putra mengunjungi Benteng Rotterdam atau dikenal juga sebagai Benteng Ujung Pandang, yang berlokasi di Jl Ujung Pandang, Bulo Gading, Kec. Ujung Pandang.
Benteng ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Gowa-Tallo pada masa lampau di Kota Makassar. Awalnya, benteng ini dibuat dari tanah liat pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9, yaitu I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung.
Namun, pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14, Sultan Alauddin mengubah konstruksi benteng ini menjadi batu padas yang diperoleh dari Pegunungan Karst di daerah Maros. Benteng Rotterdam memiliki bentuk seperti ekor penyu yang merangkak ke laut, mengandung filosofis bahwa Kerajaan Gowa mampu berjaya di daratan dan di laut.

Selain sebagai tempat bersejarah, benteng ini juga pernah digunakan sebagai penjara untuk penentang Belanda. Salah satu pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro, pernah dipenjara di sini pada tahun 1833 setelah ditangkap dalam perundingan dengan pihak Belanda.
Pangeran Diponegoro menghabiskan sisa hidupnya di Makassar dan dimakamkan di Jalan Pangeran Diponegoro, Makassar, bersama dengan istri, anak, dan kerabatnya.
Kunjungan Febby Mahendra Putra ke kedua tempat sejarah ini menjadi momen penting dalam memahami sejarah dan kekayaan budaya Sulawesi Selatan.
Tim Futsal SMAN 18 Makassar Raih Tiket ke Grand Final AXIS Nation Cup 2024 |
![]() |
---|
Kunjungi Tribun Timur, Kapolda Sulsel Bahas Kesiapan Pilkada 2024 |
![]() |
---|
FOTO : HUT TNI ke-79 di Lapangan Karebosi, Refleksi Ketangguhan dan Kesetiaan |
![]() |
---|
BKKBN RI Gelar Konsolidasi, Sundoyo Tekankan Penggunaan Anggaran Stunting 2025 Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Milenial Squad Muda Sehati, Rutin Berbagi Makan Siang Gratis Setiap Jumat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.