Budi Arie Diterjang Masalah saat Jabat Menkominfo, Terancam Dipenjara, Video Pengakuan Beredar
Budi Arie kini mendapat sorotan karena munculnya sebuah video lawas yang kini menjadi viral.
TRIBUN-TIMUR.COM - Budi Arie, Menteri Komunikasi dan Informatika kini mendapat masalah padahal baru beberapa hari menjabat.
Budi Arie kini mendapat sorotan karena munculnya sebuah video lawas yang kini menjadi viral.
Dalam video tersebut, Budi menyatakan, jika dia kalah dalam pemilihan tahun 2024, dia bisa berakhir di penjara.
Pernyataan kontroversial itu diungkapkan oleh Budi Arie dalam sebuah acara talk show politik beberapa waktu lalu.
Video tersebut menarik perhatian publik karena isu yang diangkat sangat sensitif, terutama tentang kemungkinan hukuman pidana bagi politisi yang terlibat dalam korupsi atau tindakan tidak terpuji lainnya.
Namun, Budi Arie, yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Projo, memberikan tanggapan terkait video kontroversial itu.
Ia menegaskan bahwa saat ini fokus utamanya adalah bekerja sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Budi Arie mengambil alih posisi Menteri Komunikasi dan Informatika setelah dilantik oleh Presiden Jokowi, menggantikan Jhonny G.
Plate yang terlibat dalam dugaan kasus korupsi pengadaan tower BTS 4G. Selain itu, Wakil Menteri Kominfo yang baru, Nezar Patria, juga dilantik dalam acara yang sama pada Senin (17/7/2023) di Istana Negara.
Pelantikan Budi Arie sebelumnya mendapat perhatian karena dia mengisi posisi menteri yang sebelumnya dipegang oleh Partai NasDem.
Di samping itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang menghadapi kasus dugaan korupsi terkait pembangunan tower BTS yang saat ini tengah diadili.
Belakangan, Budi Arie telah melakukan tindakan nyata dengan mengunjungi Kejaksaan Agung untuk memastikan penyelesaian pembangunan tower BTS, sesuai dengan perintah Presiden Jokowi.
Tindakan ini menunjukkan komitmen Budi Arie untuk menyelesaikan masalah dan bekerja dengan sungguh-sungguh dalam posisinya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Budi Arie juga memblokir 846 ribu akses ke konten judi online sampai masalah kebocoran data juga tengah ditangani.
Beredar Potongan Video 'Kalau Sampai Kalah 2024 Bisa Masuk Penjara Semua'
Potongan video yang berisi pernyataan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi viral di media sosial.
Potongan video tersebut berisi pernyataannya, keceplosan menyebut kalau kalah di 2024 bisa masuk penjara semua.
Pertanyaan tersebut disampaikannya dalam sebuah talk show politik beberapa waktu lalu.
Potongan video berawal ketika pengamat politik Ray mengatakan bahwa politik di Indonesia ini sebenarnya sederhana.
"Ya kalau kita tidak bisa berkuasa, kita ikut yang berkuasa," ujarnya.
Pernyataan Ray kemudian disambar oleh Budi Arie Setiadi.
Budi Arie, yang kini menjabat Menkominfo ini kemudian mengatakan," Nah ini, mumpung Bang Ray bilang, saya akan tambahkan.
Saya bilang, tahun 2024 ini saya haqqul yakin semua kekuatan termasuk partai politik sangat berhitung dan berhati-hati. Mengapa? Karena kalau kalah meleset bos, masuk penjara," kata Budi dalam potongan video tersebut yang dikutip Tribunnews hair ini, Selasa 25 Juli 2023.
Host acara tersebut kemudian mempertanyakan lagi alasan Budi mengeluarkan pernyataan itu. "Kenapa Bang?"
"Ya masalahnya semua banyak kan. Sebenarnya semuanya tahu maka tidak perlu berpura-pura. Jangan kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu," katanya.
Host dan narasumber lain dalam acara tersebut kembali menanyakan," Apakah itu fakta politik?" "Ya, itu fakta politik," tegas Budi.
Respons Budi Arie Tanggapi Video Lawasnya yang Viral
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi tidak mau menjelaskan soal pernyataannya dalam sebuah siniar yang berbunyi 'bakal masuk penjara semua kalau 2024 kalah'.
Budi yang kini menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa dirinya tengah fokus bekerja.
"Sudah jangan politik, saya fokus kerja" kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Saat diminta menjelaskan, Budi menolak dan mengatakan bahwa kini dirinya fokus mengurusi Kemenkominfo.
"Yang lalu biarlah berlalu. Itu kan pernyataan lama," tandasnya.
Hanya saja, kali ini Projo bakal membentuk sebuah badan baru khusus Pilpres.
"Kita membentuk badan pemenangan pilpres. Nanti Panel Barus sebagai ketua badan pemenangan pilpres Projo," kata Budi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Budi menjamin tak akan ada bias antara dirinya sebagai Ketum Projo dan Menkominfo.
Budi menyatakan rangkap jabatan dirinya sebagai Ketum Projo tidak akan mempengaruhi kinerja sebagai Menkominfo.
"Aman," ujar Budi.
"Tidak (bias) Ini kan supaya karena kita nanti diminta untuk menyatukan," ujarnya.
Sementara itu anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono mengatakan ada tugas berat yang menanti Budi sebagai Menkominfo yang baru.
"Ada tugas yang besar dan berat menanti Pak Budi, dan beliau adalah figur yang tepat untuk menjalankan amanah ini," kata Dave saat dikonfirmasi, Senin (17/7/2023).
Ia menjelaskan bahwa Budi harus bisa mencapai salah satu target utama pemerintahan adalah membangun infrastruktur digital seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, Budi juga harus terus meningkatkan literasi digital di Indonesia.
"Kami yakin kemampuan beliau dalam memimpin Kementerian tersebut dapat mencapai target-target yang telah dibuat oleh Presiden Jokowi," tukasnya.
Budi Arie sendiri tak memungkiri tugas berat menantinya sebagai Menkominfo.
Ia menyebut Kemenkominfo adalah "gunung masalah".
"Kominfo ini gunung masalah. Banyak masalah. Nanti gini, kita belum ngomong panjang panjang lagi IoT, ngomong cloud, AI. Di kepala saya banyak ini sebenarnya tapi saya tahan-tahan ini," kata Budi di Istana Negara, Senin (17/7).
Di sisi lain Budi juga angkat bicara soal Satuan Tugas (Satgas) yang rencananya akan dibentuk Presiden Jokowi.
Satgas itu dibentuk dengan tujuan menyelesaikan segala urusan berkaitan dengan kedaulatan data, e-commerce, Internet of Things (IoT), hingga implementasi Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.
Budi mengatakan, pelaksanaan tugas Satgas tersebut mengikuti arahan Presiden.
"Nanti pokoknya kita ikuti apa yang diperintah presiden. Karena gak ada kita menteri
punya visi misi," kata dia.
Jokowi Tunjuk Budi Arie Jadi Menkominfo, Pengamat: Pertahankan Relawan Satu Suara di Pilpres 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi untuk menempati jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengganti Johnny G Plate.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan hal itu merupakan langkah Jokowi dalam mempertahankan suara relawannya.
Sebab menjelang Pilpres 2024, Jokowi disebut Ujang hendak supaya relawannya tetap satu suara dalam mendukung calon presiden (capres) yang akan berkontestasi.
"Harusnya melihatnya pemberian itu, Jokowi ingin mengkonsolidasikan relawan dengan memberikan jabatan itu agar relawan itu loyal kepada Jokowi, agar ikut arahan Jokowi untuk dulu mendukung di pilpres nanti," jelas Ujang saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).
Selain itu juga Ujang melihat unsur kepentingan dan kedekatan tidak lepas mengiringi pilihan Jokowi menunjuk Budi Arie.
Ditambah lagi Partai Nasional Demokrat (NasDem), tempat Johnny bernaung kini sudah tidak satu suara dengan pemerintah.
"Karena memang tadi, kalau NasDem tidak soal reshuffle itu karena NasDem dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan kepentingan dan keinginan Jokowi, makanya menteri dari NasDem di-reshuffle karena korupsi yang menggantikannya adalah relawan atau ketum Projo," kata Ujang.
"Jadi saya melihat adalah soal ikatan kepentingan, ini ikatan kedekatan," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir relawan Jokowi mulai terpecah.
Ada yang mendukung Ganjar Pranowo, ada pula yang bermanuver ke Prabowo Subianto.
Seperti halnya pada Jumat (19/5/2023), Gibran yang merupakan wali kota Solo mendampingi Prabowo Subianto menemui perwakilan relawan ayahnya dan dirinya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Angkringan Omah Semar tersebut, para perwakilan relawan kompak menyatakan dukungan kepada Menteri Pertahanan RI tersebut.
Perwakilan relawan Kuat Hermawan Santosa mengemukakan, Prabowo dianggap bisa meneruskan kebijakan Jokowi jika terpilih nanti.
Di lain kesempatan, Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Ahmad Basarah mengatakan, sebanyak 1.375 organisasi relawan Ganjar telah mendaftarkan diri melalui situs online.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 795 organisasi relawan telah diverifikasi. Selain itu, kata Basarah, masih terdapat relawan Jokowi yang bertransformasi menjadi relawan Ganjar dan belum masuk dalam hitungan.
"Salah satu pertemuan akarnya telah diikuti hampir sejumlah 300 organ relawan Jokowi di Basket Hall Senayan tanggal 13 Mei 2023 yang lalu yang juga dihadiri secara langsung oleh Bapak Ganjar Pranowo," kata Basarah. (tribun network/thf/Tribunnews.com)
Budi Arie Setiadi Akhiri Jabatan Menkop dengan Dasi Biru: Pokoknya Kita Setia di Garis Rakyat |
![]() |
---|
Jejak Rekam dan Kontroversi 5 Menteri Diganti Presiden Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Daftar Kasus 5 Menteri Terkena Reshuffle, dari Budi Gunawan, Sri Mulyani, Dito, Budi Arie, Karding |
![]() |
---|
Kronologi Polisi Tangkap 2 Warga Libureng Bone Terlibat Kasus Narkoba, Terancam 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Heboh Ayah dan Anak di Maros Bunuh Ipar, Terancam 15 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.