Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PT Vale

PT Vale dan Komitmen Pertambangan Berkelanjutan

Hingga Februari 2023, tercatat Vale telah membuka lahan seluas 5.481 hektare dan telah mereklamasi 3.527 hektare, dengan menanam 4,47 juta pohon.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Aktivitas pertambangan di PT Vale Indonesia Luwu Timur 

Pada sisi kontribusi sosial terhadap masyarakat, PT Vale melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan program pengelolaan sampah domestik berbasis sirkular ekonomi, dengan pemilahan sampah bernilai ekonomis dan pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar alternatif dalam bentuk Refuse Derived Fuel (RDF).

Proyek ini nantinya juga akan bermanfaat terhadap peningkatan kesehatan masyarakat maupun potensi penurunan emisi CO2 yang dihasilkan dari penimbunan sampah dengan
metode sanitary land fill. Program ini sejalan dengan komitmen PT Vale dalam mencapai target Zero Waste to Landfill di 2025.

Fasilitas pengelolaan sampah tersebut menggunakan teknologi bio drying dengan kapasitas lebih dari 50 ton per hari, di mana nantinya dapat melayani pengelolaan sampah di sekitar area operasional PT Vale, yang meliputi Desa Sorowako, Desa Nikkel, Desa Wasopunda dan Desa Wawondula. Ini berarti setara dengan pelayanan sampah kepada sekitar 17.000 kepala keluarga.

Keseluruhan proses pengelolaan sampah ini diharapkan dapat memilah dan menghasilkan sampah ekonomis senilai Rp1,2 miliar per tahun, dan dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Proyek ini juga setiap tahunnya berpotensi menghasilkan lebih dari 5.000 ton bahan bakar alternatif terbarukan, yang dapat dimanfaatkan oleh  perusahaan.

Produksi Nikel Berbasis Energi Bersih dan Komitmen Zero Emission 2050 

Sejak awal berdiri, PT Vale telah memulai dengan membangun dan mengoperasikan PLTA Larona (dibangun pada 1979) yang berkapasitas 165 megawatt (MW), PLTA Balambano (dibangun pada 1999) yang berkapasitas 110 MW, dan PLTA Karebbe (dibangun pada 2011) yang berkapasistas 90 MW. Total kapasitas terpasang dari ketiga PLTA tersebut mencapai 365 MW untuk pasokan energi ke pabrik pengolahan.

Dengan pemanfaatan energi bersih tersebut, PT Vale mampu mengurangi emisi GRK lebih dari 1 juta ton CO2eq per tahun, jika dibandingkan dengan pemanfaatan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Selain menunjang kebutuhan operasional, 10,7 MW dari total energi listrik yang dihasilkan PLTA tersebut juga didistribusikan melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Luwu Timur.

Demi komitmen pengurangan emisi ini juga, PT Vale membatalkan proyek konversi batubara atau Coal Conversion Project (CCP) yang mampu menekan biaya perusahaan sekitar US$40 juta setiap tahun. Dengan pembatalan ini, perusahaan terhindar dari kenaikan emisi gas rumah kaca rata-rata sebesar 200.000 ton CO2eq per tahun.

Sejak 2015, perusahaan juga telah menerapkan program penggunaan bahan bakar nabati fatty acid methyl ester (FAME) sebagai biodiesel untuk kendaraan operasional.

Sejak 2019, PT Vale telah memanfaatkan boiler listrik yang energinya bersumber dari PLTA untuk operasional pabrik pengolahan. Dengan inovasi ini, penggunaan bahan bakar high sulfur fuel oil (HSFO) berkurang hingga 67.047 barel per tahun. Boiler listrik PT Vale juga menjadi yang pertama digunakan di industri pengolahan di Asia Tenggara. Sepanjang 2022, PT Vale berhasil mencapai penurunan emisi GRK hingga 330.688 ton CO2eq menjadi 1.640.387 ton CO2eq, atau 17 persen lebih rendah dari tahun 2021 sebesar 1.971.075 ton CO2eq.

Dalam rentang lima tahun, 2018=2022, penurunan emisi GRK PT Vale tercatat mencapai 373.563 ton CO2eq.

Untuk mencapai misi besar Zero Emission, PT Vale telah membangun Peta Jalan Pengurangan Emisi Karbon dengan target pengurangan hingga 33 persen pada 2030 dan Net Zero pada 2050.

Misi ini direncanakan dengan pemanfaatan beragam jalur teknologi, seperti peralihan bahan bakar, elektrifikasi peralatan, green power up, peningkatan efisiensi, jalur penambangan dan reklamasi praktik pertambangan berkelanjutan, reklamasi progresif area pasca tambang, reforestasi di luar area konsesi, dan program keanekaragaman hayati.(*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved