Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PT Vale

Laba Melejit 207 Persen 2023, PT Vale Sumbang Kontribusi Bagi Negeri dari Sektor Ekonomi

Sepanjang kuartal I 2023, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih senilai US$ 98,1 juta atau melejit hingga 207 persen secara tahunan.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
Ist
PT Vale. Laba PT Vale dalam kurun lima tahun terakhir dalam kurs dollar, US$ 60.5 juta tahun 2018, US$ 57.4 juta 2019, US$ 82.8 juta 2020, US$ 165.8 juta 2021 dan US$ 200.4 juta tahun 2022. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kinerja bisnis PT Vale menunjukkan tren positif.

Laba PT Vale dalam kurun lima tahun terakhir dalam kurs dollar, US$ 60.5 juta tahun 2018, US$ 57.4 juta 2019, US$ 82.8 juta 2020, US$ 165.8 juta 2021 dan US$ 200.4 juta tahun 2022.

Sepanjang kuartal I 2023, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih senilai US$ 98,1 juta atau melejit hingga 207 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Hal ini didorong oleh peningkatan volume produksi dan harga nikel di level yang menguntungkan.

CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy menjelaskan produksi nikel dalam matte INCO pada kuartal I 2023 sebanyak 16.769 metrik ton naik 21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini seiring dengan telah diselesaikannya pembangunan kembali Furnace 4 di 2022.

Pada triwulan I 2023, harga nikel berada pada level yang menguntungkan dan mendorong Perseroan untuk membukukan Laba Bersih yang kuat.

"Kami juga diuntungkan dengan turunnya harga komoditas energi, namun hal itu tidak menyurutkan tekad kami untuk terus melakukan perbaikan di segala aspek bisnis,” jelasnya dalam keterangan resmi, baru-baru ini.

Febriany menjelaskan, realisasi harga nikel rata-rata grup pada kuartal I 2023 tercatat 18 persen lebih tinggi dibandingkan dengan harga triwulan terakhir.

Sehingga mendorong pendapatan Vale Indonesia tumbuh 54,46 persen year on year (yoy) menjadi US$ 363,18 juta.

Pada kuartal I 2022 pihaknya mencatatkan pendapatan senilai US$ 235,08 juta.

Akhir Maret 2023, Vale Indonesia membukukan Beban Pokok Pendapatan (BPP) Grup turun menjadi US$ 228,2 juta dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai US$ 142,35 juta.

Penurunan BPP ini merupakan dampak dari harga komoditas yang lebih rendah. Turunnya biaya juga didorong oleh disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan biaya dan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas pada proses bisnis.

Di dalam laporannya, konsumsi High Sulphur Fuel Oil (HSFO) di kuartal I 2023 sebesar 557.543 barel atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 221.779 barel.

Adapun volume produksi dalam metrik ton lima tahun terakhir PT Vale, 74.806 metrik ton tahun 2018, 71,025 metrik ton 2019, 72,237 metrik ton 2020, 65,388 metrik ton 2021 dan 60,090 metrik ton tahun 2022.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved