Golkar Sulsel Tolak Bahlil Lahadalia Jadi Ketum: Bukan Kader Dia Cuma Simpatisan
Menurutnya, wacana Munaslub digulirkan oleh orang-orang yang tidak lagi aktif sebagai kader dan mencoba membuat gaduh di Partai Golkar.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekretaris DPD I Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng menganggap Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia bukan kader partai berlambang beringin.
Bahlil Lahadalia dianggap sebagai simpatisan Golkar.
Hal itu disampaikan Marzuki Wadeng yang menanggapi pernyataan Bahlil Lahadalia yang siap menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
"(Bahlil Lahadalia) bukan kader, tetapi dia hanya simpatisan Golkar," tegas Marzuki Wadeng, Selasa (25/7/2023).
Menurutnya, wacana Munaslub digulirkan oleh orang-orang yang tidak lagi aktif sebagai kader dan mencoba membuat gaduh di Partai Golkar.
Dia pun menegaskan menolak wacana itu, dan masih solid kepada Airlangga Hartarto.
"Tidak akan ada munaslub, yang melempar wacana adalah orang sudah lama tidak terlalu aktif di Golkar.
Jadi tidak ada Munaslub tahun ini, yang ada Munaslub tahun 2024 karena itu diperkuat hasil Rakernas di Jakarta pada bulan Mei 2023 lalu," katanya.
Hasil Rakernas Golkar, kata Marzuki Wadeng, Airlangga diberikan kepercayaan penuh untuk menentukan kriteria capres, cawapres, serta koalisi yang akan dipilih.
"Kita diperkuat hasil Rakernas di Jakarta pada bulan Mei 2023 lalu. Dan itu sudah menetapkan dan memberi kepercayaan penuh kepada Airlangga Hartarto untuk menentukan pilihan soal Capres dan Cawapres," bebernya.
Ia pun meminta semua pihak agar tidak terburu-buru.
Kendati demikian ia tidak mempersoalkan jika Bahlil Lahadalia ingin mencalonkan diri sebagai ketua umum, namun harus menunggu sampai berakhir masa periode Airlangga Hartarto.
"Saya kira tidak masalah jika ingin maju, tetapi tunggu sampai tahun 2024," tandasnya.
Menteri Bahlil Siap Jadi Ketua Umum Golka
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan dirinya siap mencalonkan diri jadi Ketua Umum Golkar.
Asalkan kata dia, melalui mekanisme resmi partai.
Hal itu disampaikan Bahlil merespon pertanyaan wartawan mengenai Munaslub Golkar dan kesiapannya menjadi Ketum Golkar, usai rapat intern di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (25/7/2023) dikutip dari Tribunnews.
Bahlil mengatakan setiap kader yang merasa bertanggungjawab untuk pengabdian kepada partai, pasti merasa terpanggil untuk menjadi pucuk pimpinan partai.
"Setiap kader yang merasa bertanggungjawab untuk pengabdian kepada partai saya pikir semuanya terpanggil. Tapi lewat mekanisme partai," katanya.
"Ya (siap). Lewat mekanisme partai," imbuhnya.
Bahlil mengatakan dirinya masih menjadi bagian dari Partai Golkar.
Hanya saja ia tidak lagi menjabat di struktural partai.
"Saya kan udah bilang dari kemarin. Kalau saya itu kalo kader saya itu dari 2001 sampe 2014 struktural. Selebihnya saya gak lagi struktural. tapi kan saya gak pernah pindah partai," katanya.(*)
Rahasia Mesin Awet: Jadwal Ganti Oli Motor Matic yang Sering Terabaikan |
![]() |
---|
Bloedus Padel Battle Ajang Silaturahmi, Tim Munafri Arifuddin Lawan Solihin Kalla |
![]() |
---|
RT RW Garda Terdepan Urban Farming, Siap Sukseskan Pertanian Kota dan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Jadi Idaman di Sulawesi, Toyota Agya Bikin Gen Z Tampil Lebih Kece |
![]() |
---|
Kasus Mandek Dua Bulan, Aliansi Wija to Luwu Desak Kapolda Sulsel Usut Teror Kampus Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.