Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AGH Ambo Dalle Jadi Pahlawan Nasional

Anregurutta Abdurahman Ambo Dalle Pelopor Literasi Dasar Indonesia Layak Jadi Pahlawan Nasional

Pada suatu kesempatan saya menulis profil di majalah Panji Masyarakat, tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki Gurutta Ambo Dalle

Editor: Ari Maryadi
DOK PRIBADI
Bachtiar Adnan Kusuma 

Ia dikenal sebagai pendidik, pendakwah, sosiawan, budayawan, seniman sekaligus pelopor pertama tumbuhnya enam dasar budaya literasi di Indonesia, bilkhusus Sulawesi Selatan. Sebagai pelopor tumbuhnya literasi baca dan tulis, literasi agama dan literasi budaya dan kearifan lokal, Gurutta Ambo Dalle, membuktikannya sejak usia lima tahun, ia telah tamat membaca Al-Quran 30 juz.

Kemampuan membaca Al-Quran yang dimiliki Gurutta Ambo Dalle, tidak lepas peran dari bibinya bernama I Midi yang pertamakali mengajari Gurutta Ambo Dalle membaca Al-Quran.

Kedua, Gurutta Ambo Dalle, adalah pelopor literasi baca dan menulis di Sulawesi Selatan. Jauh sebelum bangsa Indonesia mempopulerkan enam dasar literasi seperti yang digariskan UNESCO dan diabadikan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Ekosistem Perbukuan Nasional, Gurutta Ambo Dalle telah mempopulerkan dan mengamalkannya enam dasar literasi yaitu literasi baca dan tulis dan literasi Agama, Budaya dan Kewargaan sejak bertahun-tahun yang lalu.

Dengan ketekunan dan disiplinnya yang tinggi membaca buku-buku, memudahkan Gurutta Ambo Dalle, menulis sejumlah buku dan kitab baik dalam bahasa lontara Bugis maupun dalam tulisan Arab. Kemampuan menulis yang dimiliki Gurutta Ambo Dalle dikenal produktif karena kecerdasan yang dimilikinya.

Bakat menulis bukan hanya terampil merangkai dan menyusun kata-kata dalam sebuah kalimat dan paragraf, ia juga memiliki kemampuan melukis. Bahkan pernah melukis potret dirinya nyaris sama dengan yang asli.

Salah satu karya Gurutta Ambo Dalle dari hasil tulisan tangannya adalah lambang DDI.

Selain itu, Gurutta Ambo Dalle punya kemampuan olah raga di bidang sepak bola.

Ia dikenal sebagai seorang pemain bola yang andal.

Ketiga, Gurutta Ambo Dalle, Ulama berjiwa Seniman. Ia juga suka menyanyi seperti anak-anak sebayanya yang suka menyanyi.

Sejak kecil Gurutta Ambo Dalle memiliki talenta di bidang seni suara. Bagi Gurutta Ambo Dalle, seni adalah alat untuk menyampaikan dakwah kepada masyarakat.

Kemampuan seni yang dimiliki Gurutta Ambo Dalle, menciptakan karakter dan tipologi sendiri.

Sejumlah lagu-lagu ciptaan Guruta Ambo Dalle, di antaranya 15 judul lagu ciptannya, “Kadikhtarallau, Sempajangge, Pangulukkeng Muhammad”.

Keempat, Pelopor Literasi Agama yang terus menerus menyebarkan ajaran-ajaran agama Islam, sejuk, santun, mengutamakan prinsip-prinsip kearifan budaya lokal.

Dalam sepanjang perjalanan hidupnya, Gurutta Ambo Dalle telah menghibahkan pikiran, tenaga, waktu dan hartanya untuk kemajuan pembangunan agama di Sulawesi Selatan. Sebagai tokoh ulama kharismatik, Gurutta Ambo Dalle, telah hidup di empat zaman perjuangan.

Yaitu, zaman pra penjajahan, zaman penjajahan Kolonial Belanda dan Jepang, zaman pergolakan DI/TII, zaman pemberontakan PKI dan zaman Orde Baru. Menariknya, karena apa yang diperjuangkan Gurutta Ambo Dalle yaitu Dakwah, Pendidikan, Agama dan Kebudayaan berproses secara terus menerus, tidak pernah berhenti sepanjang masa. Kendatipun Gurutta Ambo Dalle telah wafat pada Jumat, 26 November 1996 dalam usia 96 Tahun( Lahir pada 1900), namun DDI dengan gerakan peradaban melalui pendidikan tidak pernah berhenti.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved