Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tour de France

Etape ke-9 dari Jerman ke Belanda Tembus 110 KM, Gowes Tour de France Rasa Sayang Diselingi Ultah

Ketika buka helm, muka jadi hitam kecoklat-coklatan. Semua tampak lucu sebab seakan memakai topeng ninja, hitam belang-belang akibat terik matahari

|
Editor: AS Kambie
Courtesy: Abdul Rauf Tera
Delapan pegowes tour de france berdoa dipimpin Bapak Sudarman Ade sebelum bertolak dari halaman salah satu hotel di Jerman menuju Kota Arnhem di Belanda, Rabu (19/7/2023). Pegowes tangguh lintasusia dan beragam profesi itu adalah Andi Patahangi Daeng Mappile (70), Bung Anton Bangun (68), Andang Hendar Ruhiyat (60), Sudarman Alis Ade (69), Mayor Jenderal (Purn) Puguh Santoso Kartawi (68), Fredy Noya Anshori (60), Subhan Hamdjah Kudo (48), dan Abdul Rauf Tera (47) dari KAPTEN INDONESIA. 

Gowes tercepat sampai tujuan dan tantangan dijalan sangat minim alias kurang tanjakan, beberapa pegowes berkata, “Ini kan belum keluar keringat, perlu ditambah keliling-keliling Jerman.” Sebagian berkata “Tidak perlu makan siang di jalan sebab terasa masih kenyang semua.”

Serba Dijamak

Peserta gowes tour de france Eropa memiliki backgroud berbeda-beda sehingga agak kesulitan tour leader mengatur meski mereka sangat bijak semua.

Kebiasaaan Sholat Jamak dan Qashar adalah tradisi pejalan atau musafir dengan minimal 81 km jaraknya sebagai syarat utama.

Meski Fikih kontemporer sudah memberi tolerasi pada beratnya perjalanan yang ditempuh, sisi berbeda jarak tempuh.

Kali ini semua pegowes berjamaah dan bersepakat jamak ta'khir makan yaitu makan siang disatukan dengan makan malam dan berkah ulang tahun semua tim ditraktir oleh Bapak Andang Hendar Ruhiyat yang sedang bergembira ultah di Eropa dan dirayakan dengan melintasi perjuangan panjang.

Curi Start

Salah seorang pegowes miliki keunikan khusus dan jarang mampu lakukan. Sering kali tidur di jalan saat sepedaan berlangsung, setiap kali singgah istirahat sejenak mengurai penat, selalu saja tertidur.

Dia tidur, baik duduk, sandar, di bawah terik matahari apalagi di bawah pohon, tambah angin sepoi-sepoi selalu curi start tidur.

Hanya satu kondisi tidak bisa tidur saat berdiri dan Gowes. Apalagi di hotel, tidur Bapak Sudarman Ade dicicil sampai 3 babak hingga pagi yaitu sebelum magrib atau saat tiba hotel, antara magrib dan Isya dan setelah sholat Isya bahkan kadang dia carger matanya lagi setelah sholat Shubuh.

Bapak Sudarman Ade juga ahlinya doa. Setiap pagi selalu memimpin doa sebelum Gowes.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved