Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fraksi Nasdem Dorong Rektor Unhas Jadi Pj Gubernur Sulsel, PKB Belum Mau Sebut Nama

Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sulsel, Adi Ansar mengatakan, dalam pengusulan nama calon Pj akan dibahas bersama sembilan fraksi di DPRD Sulsel.

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ari Maryadi
Humas Unhas
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa hadir langsung memimpin prosesi wisuda Program Sarjana, Vokasi, Magister, Doktor, Spesialis dan Profesi Periode Juni Tahun Ajaran 2022/2023 di Baruga A. Pettarani Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Selasa (27/6/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masa jabatan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulawesi Selatan akan berakhir pada pada 5 September 2023 mendatang.

Pemerintahan Sulsel akan dipimpin Penjabat Gubernur untuk mengisi kekosongan jabatan.

Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sulsel, Adi Ansar mengatakan, dalam pengusulan nama calon Pj akan dibahas bersama sembilan fraksi di DPRD Sulsel.

Setidaknya, ada tiga nama yang bakal diusulkan jadi calon Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) nanti.

Adi Ansar menilai, tokoh berlatar Polri dalam pengisian Pj Gubernur Sulsel sah-sah saja, sepanjang itu memenuhi syarat administrasi. 

"Ini tinggal menunggu waktu saja karena ada hak fraksi untuk mengusul tiga nama. Figur Polri
bisa juga. Tentu kami di DPRD akan berkompromi mengusul tiga nama," kata Adi Ansar, Kamis (20/7/2023).

Adapun untuk figur skala lokal yang memenuhi syarat administrasi sebagai Pj hampir tidak ada. Sebab, sekretaris provinsi dijabat oleh Plt bukan defenitif.

Sehingga ia berharap, penentuan Pj Gubernur nantinya mampu memahami kondisi masyarakat di Sulsel.

"Tentu kita berharap dalam menetapkan Pj ini memperhatikan kebutuhan lokal kita di sini. Ingat, Sulsel ini adalah episentrum politik Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Di sini tempat berkumpulnya para pendekar, itu harus dipertimbangkan," katanya.

Adi Ansar juga menilai, tidak ada salahnya jika figur berlatar tokoh akademisi memimpin Sulawesi Selatan.

Ia pun mendorong nama Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa.

"Ada beberapa rektor, bisa itu. Seperti Rektor Unhas bisa. Itu kan tinggal komunikasi saja. Saya berahap rektor saya, Unhas. Sebagai alumni, saya berharap," kata Adi Ansar.

Ditanya alasan mengusulkan tokoh berlatar akademisi, Adi Ansar menjelaskan, dirinya hanya melihat dari segi syarat administasi.

"Sebenarnya kita ini berangkat dari syarat administasi. Kita belum bicara soal leadership dan lain-lain. Kalau kita bicara soal lain nanti panjang. Nanti itu yang mengusulkan tiga dari dprd, kemudian bisa juga dari mendagri," tandasnya.

Sementara itu, Anggota Fraksi PKB DPRD Sulsel, Fauzi Andi Wawo juga menuturkan, sepanjang memenuhi persyaratan, tokoh berlatar akademisi bisa didorong memimpin Sulawesi Selatan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved