Opini
Komunikasi ala Nabi yang Penuh Toleransi
Sirah Nabawiyah bermunculan dengan beragam versi. Ada sirah nabawiyah yang memotret kehidupan Rasulullah dari sudat pandang manajemen.
Para mualaf yang baru masuk Islam, Rasulullah beri hadiah unta dan kambing, banyak sekali.
Sementara para sahabat yang telah lama berislam, Rasulullah sentuh hatinya yang sudah penuh dengan keimanan.
“Kepada mereka aku berikan sampah dunia dan kepada kalian cukuplah kutinggalkan Allah dan Rasul-Nya.” Kata Rasulullah.
Ternyata kalimat sakti itu berhasil membuat luluh hati para sahabat. Kambing dan unta tidak ada harganya bila dibandingkan dengan Allah dan Rasul-Nya.
Bagaimana dengan umat non-muslim? Komunikasi yang penuh toleransi juga Rasulullah contohkan.
Saat umat Islam yang menjadi dominan, menang dalam jumlah dan kekuatan, bukan alasan untuk menjadi tirani atas minoritas.
Di Madinah Islam berkuasa. Rasulullah tampil menjadi pemimpin spiritual, sekaligus politik.
Beliau tetap mengakomodasi umat lain. Piagam Madinah adalah fakta nyatanya.
Bagaimana Rasulullah bisa mengakomodasi semua kepentingan.
Bahkan dalam suasana perang, Rasulullah tetap mengomunikasikan nilai-nilai kemanusiaan.
Tahanan perang diperlakukan manusiawi.
Selepas Perang Badar, Rasulullah menawarkan pembebasan kepada tawanan perang dengan tebusan mengajarkan baca-tulis kepada anak-anak di Madinah.
Pewaris Komunikasi Nabi
Apa yang telah Rasulullah lakukan lewat teladan komunikasinya adalah satu warisan yang begitu berharga.
Satu teladan untuk para komunikator Islam di tengah umat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.