Danny Pomanto dan Bima Arya Saling Puji di Wilayah Chaidir Syam, Didengar 200 Peserta Apeksi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya, saling puji Rakernas Apeksi 2023.

Danny Pomanto dan Bima Arya saling puji di wilayah kekuasaan Chaidir Syam selaku Bupati Maros dan Ketua PAN Maros.

Saling puji disampaikan saat pembukaan acara Youth City Changers (YCC), rangkaian Rakernas Apeksi di Tokka Tena Rata, Moncongloe, Kabupaten Maros, Senin (10/7/2023).

Tokka Tena Rata adalah milik Danny Pomanto dan sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan politik maupun pemerintahan.

Danny Pomanto memuji kepemimpinan Bima Arya dalam memimpin Apeksi. 

Menurutnya, Bima Arya berhasil membuat para anggota Apeksi kompak, seperti saat ini.

“Kami di kota sangat kompak. Kenapa? Karena leadership beliau (Bima Arya). Saya bangga selalu bersama beliau,” kata Danny.

Sementara itu, Bima Arya juga memuji lokasi pelaksanaan Youth City Changers yang merupakan salah satu agenda Rakernas Apeksi.

Tokka Tena Rata sendiri dipilih karena mengejar kolaborasi juga adanya outbound.

Menurut Bima, tempat berkumpulnya ribuan anak muda tersebut sangat indah.

“Tempt luar biasa indah di sini,” puji Wali Kota Bogor tersebut.

Diketahui, di hari pertama Rakernas Apeksi, Senin (10/7/2023), sebanyak 200 pemuda dari 50 kota se-Indonesia berkumpul di Tokka Tena Rata, Moncong Loe, Kabupaten Maros.

Mereka berkumpul dalam acara Youth City Changers (YCC), Rakernas Apeksi XVI tahun 2023.

Agenda Youth City Changers ini menghadirkan tokoh inspiratif dan akan membahas satu tema yakni 'Merebut 2045'.

Mereka adalah Ketua Apeksi Bima Arya Sugiarto, dan tokoh pemuda Emil Dardak yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur.

Usai Inspirasional Talk Show dilanjutkan dengan Sidang Komisi.

Beberapa kegiatan penting dalam sidang komisi yakni perihal digitalisasi, penguatan/pemberdayaan pemuda, sustainable (lingkungan) dan feature leader.

Juga transisi kepemudaan menyambut Indonesia Emas 2045 dan puncak demografi 2030. (*)