Presiden Jokowi Tetap Besuk Cak Nun di Rumah Sakit Walau Sudah Dibilangi Mirip Firaun
Presiden Jokowi membesuk budayawan dan cendekiawan muslim Emha Ainun Najib atau Cak Nun di RSUP dr Sardjito Yogyakarta, di Yogyakarta,
TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Jokowi membesuk budayawan dan cendekiawan muslim Emha Ainun Najib atau Cak Nun di RSUP dr Sardjito Yogyakarta, di Yogyakarta, Ahad atau Minggu (9/7/2023) siang.
Cak Nun dirawat di rumah sakit tersebut sejak, Kamis (6/7/2023).
Istri Cak Nun, Novia Kolopaking belum mau menjelaskan sakit diderita suaminya.
Ia mengungkapkan, pihak keluarga Cak Nun sudah sepakat agar tim dokter yang menangani Cak Nun yang menjelaskan kondisi pemimpin majelis Jamaah Maiyah tersebut.
"Tapi untuk detail aku belum bisa menjelaskan karena kami sepakat nanti dokter Edy yang akan menjelaskan," ucapnya.
Novia Kolopaking meminta doa agar kondisi kesehatan Cak Nun lekas membaik.
"Doakan semoga segera pulih," ucapnya.
Mengetahui Cak Nun sakit, Jokowi pun datang membesuk.
Jokowi datang dengan ditemani Mensesneg Pratikno.
Jokowi tampak mengenakan kemeja putih masuk melalui pintu lobi Pusat Jantung Terpadu RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Usai menjenguk Cak Nun, sekitar pukul 10.17 WIB Jokowi tampak berjalan kaki keluar pintu lobi Pusat Jantung Terpadu.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan mengatakan kedatangan Presiden Jokowi untuk menjenguk Cak Ainun hanya sekitar 10 menit.
Jokowi besuk Cak Nun walau dirinya pernah direndahkan.
Seperti diketahui, di beberapa kesempatan Cak Nun sering memberikan kritik pedas terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi.
Bahkan, dalam sebuah video yang beredar, memperlihatkan budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun melayangkan kritikan pedas terhadap Presiden Jokowi dan menyamakannya dengan Firaun viral di media sosial.
Dalam video viral, tampak Cak Nun didampingi dosen Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo.
"Saiki misale koen takon (sekarang semisal kamu tanya), hasil pemilu kan mencerminkan tingkat kedewasaan rakyat, betul enggak. Bahkan juga algoritma Pemilu, misal Pemilu 2024 iku koen (kamu) nggak mungkin menang, wis onok sing menang ket saiki (sudah ada pemenangnya dari kemarin). Wis ono sing menang (sudah ada pemenangnya)," kata Cak Nun dalam video.
"Karena Indonesia dikuasai Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga, gak 9, 10 saiki rek, Haman yang namanya Luhut," lanjutnya.
Berdasarkan keterangan dalam video, ceramah itu disampaikan Cak Nun di Surabaya, Jawa Timur.
Salah satu yang memposting video Cak Nun yakni Anggota Fraksi PKB DPR, Luqman Hakim lewat akun Twitter @LuqmanBeeNKRI.
"Gara2 video ini, Cak Nun dibully habis2an bhkn akan dilaporkan ke Polisi.
Mungkin bagian ini yg bikin marah:
"Krn Indonesia dikuasai Firaun yg namanya Jokowi, oleh Qorun yg namanya Anthony Salim dan 10 Naga, dan Hamam yg namanya Luhut".
Aku rasakan energi pukulannya. Menurutmu?," tulis Luqman Hakim pada caption.
Klarifikasi Cak Nun
Mengenai videonya yang viral, Cak Nun memberikan klarifikasi dalam tayangan YouTube CakNun.com, Selasa (17/1/2023).
Cak Nun mengaku disalahkan pihak keluarga atas pernyataannya.
"Saya barusan disidang sama keluarga, dihajar pokok e disalah-salahke (pokoknya disalah-salahkan)"
"Karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan," ujarnya.
Selain itu, Cak Nun mengungkapkan, dirinya dianggap tidak bijaksana karena pernyataannya.
Sehingga, Cak Nun menyampaikan permohonan maaf kepada keluarganya.
"Saya dianggap tidak bijaksana."
"Kan saya yang mengajarkan 'Jangan ngomong siapa, tapi apa'. Itu saya sendiri melanggar," katanya.
"Akhirnya saya minta maaf sama keluarga."
"Karena saya melakukan apa yang saya sendiri mengajarkan untuk tidak dilakukan," papar Cak Nun.
Tak hanya kepada keluarga, ia juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang terkena imbas karena ucapannya.
"Saya minta maaf kepada semua yang terciprat menjadi tidak enak atau menjadi menderita oleh ucapan saya itu," ucap Cak Nun.
Selanjutnya, tokoh intelektual Muslim di Indonesia ini mengaku 'kesambet' terkait ucapannya.
Ia kemudian berpesan agar segala sesuatu disampaikan secara bijaksana.
"Saya sendiri yang kesambet, kesambet itu tolong Anda pahami sebagai dari hidup manusia," katanya.
"Kalian semua jangan mengucapkan apa yang tidak harus diucapkan."
"Harus mengucapkan sesuatu yang kamu hitung betul secara bijaksana, tidak hanya secara benar dan baik," beber Cak Nun.(*)
Penyakit Jokowi Disebut Bukan Alergi Biasa, Roy Suryo Punya Trik Supaya Eks Presiden Tak Stres |
![]() |
---|
Dari Fatimah Hingga Gaza, Perlawanan yang Sama |
![]() |
---|
VIDEO: Presiden Abai Masyarakat Adat, Gerak Masa Tana Luwu Ungkap 11 Kejahatan Rezim Jokowi |
![]() |
---|
Nasib Apes Menimpa Jokowi Jelang Lengser dari Presiden, Digugat dan Disomasi, 'Dosa-dosa' Dibongkar |
![]() |
---|
Presiden Jokowi Pakai Pesawat Peninggalan Soeharto buat Pendaratan Perdana di Bandara IKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.