Tolak Proyek Gedung
Tolak Proyek Gedung DPRD Palopo Seharga Rp11 Miliir, 14 Legislator Dapat Sindiran Wali Kota
Padahal rapat tersebut digelar di gedung baru DPRD Palopo, Kelurahan Tobulung, Kecamatan Bara, Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (2/7/2023).
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Saldy Irawan
Sebab gedung baru masih sangat layak digunakan.
"Kami menganggap gedung yang ada masih sangat layak digunakan," ujarnya.
Senada dikatakan Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Angga Bantu bahwa fraksinya menolak gedung baru.
"Sesuai dengan pendapat fraksi kami yang menolak pembangunan gedung baru, jadi tidak mungkin kami hadir (dalam rapat paripurna)," katanya.
Sementara itu, legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dahri Suli mengaku hadir paripurna karena menghargai perjuangan tokoh pemekaran Palopo.
"Terlepas dari adanya dinamika, saya hadir karena ini hari jadi, saya menghargai perjuangan tokoh pejuang pemekaran, bahkan ketika itu saya ikut melakukan demo memperjuangkan pemekaran Palopo ini," tutur legislator tiga periode.
Selain 14 legislator, Wakil Walikota Palopo Rahmat Masri Bandaso juga tidak hadir dalam paripurna ini.
Hanya Walikota Palopo Judas Amir yang hadir.
Terlihat pula Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
Rapat Paripurna dalam rangka Hari Jadi ke-21 Kota Palopo di Gedung Baru DPRD Palopo, Kelurahan Tobulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, berlangsung tegang, Minggu (2/7/2023).
Ketegangan disinyalir dipicu tidak hadirnya sebagian besar anggota DPRD Palopo dalam rapat tersebut.
Andi Arwien Asiz yang mewakili Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam acara ini sempat menyinggung ketegangan yang terjadi.
"Saya melihat ada ketegangan, semoga ini tidak memutus silaturahmi kita," ucap Arwien Asiz sebelum sambutan.
Pantauan Tribun Timur, pelaksanaan paripurna sempat molor beberapa saat.
Lantaran sejumlah anggota DPRD belum terlihat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.