Profil Dito Ariotedjo Menpora yang Dituduh Terima Rp 27 M Setelah 3 Bulan Menjabat, Besok Diperiksa
Dito Ariotedjo akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan menara BTS BAKTI Kominfo.
TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), siap diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung)
Dito Ariotedjo akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan menara BTS BAKTI Kominfo.
Politikus Partai Golkar, Dito Ariotedjo harus berurusan dengan hukum setelah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menpora baru di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Dito menggantikan Zainudin Amali yang mundur dari kursi Menpora karena menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Penetapan Dito sebagai Menpora dituangkan dalam surat Keputusan Presiden RI Nomor 26/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Pemuda dan Olahraga Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Baru tiga bulan menjabat, Dito Ariotedjo sudah disebut menerima aliran dana.
“Sebagai warga negara yang taat hukum saya akan hadir,” katanya saat dihubungi Tribunnews.com, pada Minggu (2/7/2023).
Dito memastikan, dia telah menerima informasi pemanggilan oleh Kejaksaan Agung besok, Senin (3/7/2023).
Namun masih belum dipastikan apakah dia akan memenuhi panggilan pemeriksaan sesuai jadwal yang telah ditentukan Kejaksaan Agung itu.
“Informasi sudah sampai ke saya dan sedang dikoordinasikan waktu pastinya,” kata Dito.
Sebelumnya, informasi pemeriksaan Menpora Dito Ariotedjo ini dibenarkan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung
"Benar (Menpora Dito Ariotedjo) diperiksa Senin," kata Jampidsus Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah kepada wartawan, Minggu (2/7/2023).
Memang tak dibeberkan lebih lanjut oleh Kejaksaan keterkaitan pemeriksaan Dito Ariotedjo dalam perkara ini.
Pun dengan perannya dalam perkara BTS ini, Kejaksaan Agung masih enggan mengungkapkan.
Akan tetapi dalam penggalan berita acara pemeriksaan (BAP) yang beredar, nama Dito Ariotedjo disebut-sebut oleh Irwan Hermawan, tersangka yang bakal duduk di kursi pesakitan pertama kali pada Selasa (4/7/2023).
Irwan menyebutkan, Dito Ariotedjo menerima Rp 27 miliar dari dana proyek BTS BAKTI Kominfo.
Tak disebutkan untuk keperluan apa penerimaan itu.
Namun Irwan mengungkapkan, Menpora Dito Ariotedjo menerima uang itu pada rentang November hingga Desember 2022.
"November-Desember 2022. Dito Ariotedjo. Rp 27.000.000.000," sebagaimana tertera dalam penggalan BAP Irwan Hermawan.
Dalam perkara ini, Irwan Hermawan akan menjalani sidang perdana pada Selasa (4/7/2023).
Dirinya akan disidang bersama Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Galumbang Menak Simanjuntak dan Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment, Mukti Ali.
Sementara ini sudah ada tiga terdakwa yang disidang pada Selasa (27/6/2023). Mereka ialah: eks Menkominfo, Johnny G Plate; eks Dirut BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif; dan Tenaga Ahli HUDEV UI, Yohan Suryanto.
Ketiganya didakwa Pasal 2 ayat (1) subsidair Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahaan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Baca juga: Johnny G Plate Bantah Dakwaan JPU soal Rugikan Negara hingga Rp 8 Miliar: Nanti Saya Buktikan
Selain korupsi, terkhusus Dirut BAKTI Anang Latif juga didakwa Pasal 3 subsudair Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Tak hanya itu, ada pula Direktur PT Utama Basis Utama Prima (BUP) alias Basis Investments, Muhammad Yusrizki yang masih berstatus tersangka dalam perkara korupsi BTS ini.
Kemudian ada Windi Purnama yang menjadi tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari perkara korupsi BTS BAKTI Kominfo.
Profil Dito Ariotedjo
Dito Ariotedjo memiliki nama lengkap Ario Bimo Nandito Ariotedjo dan merupakan sosok yang lahir di Jakarta, 25 September 1990 lalu.
Dikutip dari kabargolkar.com, Dito merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Semasa kuliah, dirinya aktif dalam berbagai organisasi seperti menjabat sebagai Bendaraha Umum BEM Fakultas Hukum UI dan HMI Komisariat Hukum UI.
Selain aktif berorganisasi di lingkungan UI, ia juga berkecimpung di organisasi di luar kampus seperti sempat menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Pelajar Mahasiswa Pembaharuan (GPMP).
Setelah lulus, Dito juga pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya pada tahun 2016 setelah aktif sejak 2010.
Tak hanya itu, dirinya juga sempat menjadi Ketua Umum Pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Provinsi DKI Jakarta.
Bahkan dirinya juga sempat ditunjuk sebagai Ketua Kontingen Youth Olympic Games kelompok umur 14-18 tahun oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada 2018 lalu.
Selain aktif dalam berorganisasi, Dito juga memiliki beberapa jenis usaha seperti di bidang energi, pertahanan, coworking space dan startup yang tergabung dalam induk perusahaan bernama Grupara Ventures.
Bahkan, ia sempat menjabat sebagai Komisaris Utama yaitu PT Kartika Kara Eka Nusantara dan Syailendra Pangan Indonesia.
Lalu di akhir 2021, Dito bersama artis Raffi Ahmad serta CEO Prestige Motor, Rudy Salim bekerjasama dan membentuk Rans Sport.
Adapun jabatan yang diemban Dito adalah sebagai Chairman klub sepakbola, Rans Nusantara FC dan klub basket RANS PIK Basketball.
Prestasi Dito semakin mentereng ketika dirinya juga sempat masuk '30 Under 30 Class of 2020' versi majalah Forbes Indonesia.
Dito masuk bersama dengan beberapa pesohor maupun kalangan olahragawan seperti aktris Maudy Ayunda, pebulutangkis Marcus Gideon dan beberapa tokoh muda lainnya.
Karier Politik
Masih dikutip dari kabargolkar.com, karier politik Dito diawali saat menjabat sebagai Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) saat menginjak umur 26 tahun.
Setelah itu, dirinya pun dipercaya oleh Partai Golkar menjadi Ketua DPP Bidang Inovasi Sosial dan Ormas.
Tak hanya itu, Dito juga pernah terlibat sebagai Ketua PPK Kosgoro 1957 Partai Golkar.
Kiprahnya di Partai Golkar pun akhirnya mengantarkan dirinya menjadi salah satu dari total delapan tim ahli Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto pada 1 April 2022 lalu.
Selain dirinya ada Hadi Poernomo, Ngakan Timur Antara, Sanny Iskandar, Franky Sibarani, Shinta Widjaja Kamdani, Irfan Asy'ari Sudirman Wahid, dan Iwan Faidi.
Mendikdasmen Minta Sekolah Awasi Siswa agar Tidak Ikut Demo |
![]() |
---|
Calon Ketua ILUNI UI Bukan Berasal dari Latar Politisi, dari Pengacara, Akademisi hingga Dokter |
![]() |
---|
Nadiem Makarim Tertimpa Masalah Serius, Dipanggil KPK saat Korupsi Laptop Diusut Kejagung |
![]() |
---|
Divonis Bersalah Fitnah Jusuf Kalla, Silfester Matutina Segera Ditahan Kejagung |
![]() |
---|
Siapa Riza Chalid dan Jurist Tan? Sama-sama Tersangka Tapi Kejagung Tak Mampu Tahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.