Jamaah Usia +90 Tahun 14 Wafat, 29 Dirawat Usai Puncak Haji di Armuzna

MAKKAH, TRIBUN - Jamaah lanjut usia (lansia, +65 tahun), masih mendominasi kasus kematian dan kesehatan penyelenggaraan haji.

Data siskohat mencatat hingga hari ke-40 misi haji Indonesia, Minggu (2/7/2023) siang, ada 295 jamaah wafat dan 443 jamaah masih dirawat.

Dari total 295 jamaah wafat, 14 jamaah tercatat berusia di atas +90 tahun.

Ada 8 jamaah lansia +90 wafat di Makkah, 4 di Mina dan 2 jamaah gelombang pertama meninggal Madinah.

Tercatat 24 jamaah lansia diatas +90 tahun masih dirawat di empat fasilitas kesehatan di Arab Saudi.

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah tercatat merawat jamaah haji terbanyak, 238 pasien. Dan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) 199 pasien.

Sisanya 5 di RS Madinah dan 1 di Jeddah.

Jamaah lansia wafat tertua, berusia 96 tahun dari embarkasi Solo, SOC 49.

Namanya DUKI COWIGUNO UNUS.

Duki wafat di Mina, Kamis (29/6), dua hari setelah wuquf di Arafah.

Jamaah tertua kedua, 94 tahun yang wafat berasal dari embarkasi Surabaya, SUB-14.

Namanya MOCH ROCHANI HASIM.

Embarkasi Surabaya, tercatat lima lansia senior wafat dalam 7 hari terakhir.

Merujuk data Siskohat, asal embarkasi jamaah wafat dari Jawa Timur, Surabaya.

Tercatat 61 dari SUB, 49 SOC (Solo Jawa Tengah), 38 JKS (Jawa BArat), 29 JKG (DKI Jakarta), 20 UPG (Sulsel dan 10 provinsi di timur Indonesia), 14 KNO (Medan, Sumatera Utara), 14 PLM (Palembang, Sumsel), 14 LOP (Lombok NTB, NTT), 12 BTH (Batam, Sumatera pesisir), 10 BPN (Balikpapan, Kaltim, Sulteng), 8 PDG (Padang Sumbar), 6 BTJ (Banda Aceh). (zil)