Pemilu 2024
Adu Kekuatan Caleg DPRD Sulsel Jagoan Golkar, Gerindra, PPP di Dapil III
Berikut nama-nama caleg DPRD Sulsel jagoan Golkar, Gerindra, PPP di Dapil Sulsel III di Kabupaten Gowa, dan Takalar
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pertarungan caleg DPRD Dapil III Sulsel semakin panas.
Di dapil yang menghimpun pemilih Kabupaten Gowa - Takalar terdapat 789.464 orang Daftar Pemilih Tetap (DPT) bakal menentukan caleg jagoannya pada Pemilu 2024 mendatang.
Pemilu 2019 lalu, Partai Gerindra tampil juara dengan perolehan 68.170 suara.
Kala itu, nama Darmawangsyah Muin berhasil memperoleh 39.834 suara dukungan.
Suara Darmawangsyah Muin tertinggi di antara seluruh caleg terpilih DPRD Sulsel.
Adapun peringkat kedua di Dapil Sulsel III Risma Kadir Nyampa dengan 17.011 suara dari total 58.369 suara dari Partai Demokrat.
Kemudian, 54.585 suara dari PKS dan nama Meity Rahmatia berhasil mengantongi 19.090 suara dukungan.
Adapun Partai Golkar berada di urutan keenam dengan perolehan 49.718 suara.
Nama Fachruddin Rangga berhasil memperoleh 21.648 suara dukungan.
Kini, sejumlah parpol pun telah telah mengajukan kader terbaiknya sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) untuk berkompetisi pada Pemilu Legislatif 2024.
Setidaknya ada tiga parpol yang bersaing ketat dalam kontestasi politik lima tahunan itu.
Ketiganya yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Gerindra.
Pertama, Golkar di bawah komando Taufan Pawe mendorong sejumlah kader potensialnya.
Mereka, petahana Fahruddin Rangga, A Isyraq Ni'am, Andi Muhammad Ishak, Noer Tribasriah, Indra Jaya, Salwa Mochtar, Lukman B Kady, Muhammad Natsir, dan Wanti,
Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe menargetkan membawa beringin rindang meraih 17 kursi DPRD Sulsel pada Pemilu 2024 mendatang.
"Kami yakin apabila kader Golkar mendapat amanah duduk sebagai legislatif, mereka akan menjadi mitra pemerintah yang baik demi tercapainya tujuan yakni kesejahteraan masyarakat," kata Taufan Pawe di KPU Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Minggu (14/5/2023).
Sementara itu, PPP punya jagoan-jagoan baru seperti ketua DPRD Gowa Rapiuddin Raping, H Asrullah Awing, Rifail Kabaj Hijaz, Amjat Arifin Hamid, dan Juardi Jufri.
Rafiuddin Raping adalah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjabat Ketua DPRD Gowa.
Haji Raping, sapaan, adalah loyalis Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara.
Ia sudah dua periode lolos ke DPRD Gowa.
Pada periode 2014-2019, Haji Raping menjabat sebagai Ketua Fraksi PPP.
Ketika itu, pria kelahiran 10 Oktober 1967 ini berhasil meraih suara 3.500-an di Pemilu 2014.
Sementara pada Pemilu 2019 ini, Rafiuddin meraup 3.328 suara.
Periode 2019-2024, Rafiuddin dipercaya PPP menjabat Ketua DPRD Gowa.
Kini Rafiuddin Raping memantapkan diri maju caleg DPRD Sulsel.
Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan Amir Uskara mendorong petahana Rismayanti bertarung di DPR RI Dapil Sulsel lll.
Tidak ketinggalan, Partai Gerindra di bawah komando Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) mendorong sejumlah kader potensialnya untuk bertarung di Dapil Gowa-Takalar.
Mereka, Wakil Ketua DPRD Gowa Andi Tenri Indah yang menggantikan suaminya Darmawangsa Muin (petahana).
Saat ini Indah menjabat Wakil Ketua I DPRD Gowa periode 2019-2024.
Indah punya modal 3.595 suara di Pemilu 2019 lalu saat maju caleg DPRD Gowa Dapil 1 kecamatan Kecamatan Somba Opu.
Di partai, Indah dipercaya sebagai Ketua DPC Gerindra Gowa.
Ia berhasil mengantarkan Gerindra tampil sebagai partai pemenang kedua Pemilu 2019 di Gowa.
Kini Andi Tenri Indah memantapkan diri maju dalam perhelatan Pileg pada tahun 2024 mendatang.
“Pertama kenapa saya mau naik kelas, karena saya mau melanjutkan perjuangan dari Pak Darmawangsyah Muin, sebab di tahun 2024 beliau akan maju sebagai calon Bupati Gowa,” kata Andi Tenri Indah kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Lalu Irman, Chalik Suang, Rahim Krg Pata hingga nama Hafid.
Lantas, bagaimana kekuatan dari jagoan Golkar, Gerindra, dan PPP DPRD Dapil 7 Sulsel?
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto menyatakan, posisi petahana sebenarnya membawa previlega dalam membangun kedekatan dengan pemilih.
Apalagi dengan mekanisme reses dan sosialisasi 4 pilar atau sosper yg di fasilitasi negara, legislator ini bisa memperluas basis dukungan konstituennya.
Aksi soft-campaign (soft-kampanye) bisa dilakukan sepanjang masa jabatannya.
"Sementara bagi tokoh-tokoh baru, tergantung latar belakang sebelumnya. Kalau mantan bupati dan senator, mereka juga punya investasi sosial politik yang besar," kata Andi Luhur kepada Tribun-Timur.
Baginya, semua calon bisa dikapitalisasi menjadi dukungan politik.
Kendati demikian, semua tergantung strategi dan kedekatan dalam merebut dukungan pemilih.
"Apalagi dalam sistem politik yang high-cost (harga-tinggi) seperti sekarang. Nama baik dan legacy (warisan) kepemimpinan saja tidaklah cukup untuk memenangkan persaingan," tandasnya.(*)
Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
![]() |
---|
Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
![]() |
---|
Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
![]() |
---|
8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.