Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fadil Imran Ungkit Masa Lalu di Akpol saat Komjen Agus Jadi Wakapolri, Dulu Disebut Calon Kuat

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Mohammad Fadil Imran sempat disebut sebagai calon kuat Wakapolri.

Editor: Ansar
Kompas.com
Kabaharkam Polri, Komjen Fadil Imran saat peluncuran Tim Patroli Perintis Presisi se-Indonesia di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/6/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Apa kabar Komjen Mohammad Fadil Imran mantan Kapolda Metro Jaya yang pernah digadang-gadang sebagai calon Wakil Kapolri.

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Mohammad Fadil Imran sempat disebut sebagai calon kuat Wakapolri.

Namun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkehendak lain.

Kapolri ternyata lebih memilih Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Polri yang pernah dituduh kubu Ferdy Sambo terima uang suap di tambang ilegal Kalimantan Timur.

Nasib Fadil Imran yang pernah disebut akan menggantikan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, kini beda.

Gatot ini akan memasuki masa pensiun pada 28 Juni 2023.

Selain Fadil, terdapat sejumlah nama perwira lainnya yang disebut akan menjadi penerus Gatot. Antara lain, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri, dan Kalemdiklat Polri Komjen Purwadi Arianto.

"Ada Pak Purwadi, kemudian Pak Fadil, Pak Dofiri, juga nama-nama yang kita dengar Pak Kabareskrim, itu kita dengar," ujar Anggota Komisi DPR Trimedya Pandjaitan saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Lantas, seperti apa rekam jejak Fadil.

Berikut rangkumannya: Seangkatan Kapolri Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968 ini merupakan abituren Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

Fadil satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Kabaintelkam Polri Komjen Wahyu Widada yang sama-sama jebolan Akpol 1991.

Selepas lulus dari Akpol, Fadil malang-melintang mengisi pos penugasan.

Kiprah kepemimpinannya baru dijumpai pada periode 2008. Saat itu, Fadil menjabat sebagai Kasat III Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Di periode yang sama, Fadil dipercaya menjabat sebagai Kapolres KP III Tanjung Priok.

Setahun berikutnya, ia diangkat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Tiga tahun berselang, tepatnya pada 2011, Fadil ditunjuk sebagai Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Jabatan tersebut ia emban hanya seumur jagung.

Pasalnya, belum genap setahun, Fadil kembali dipromosikan menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau (Kepri).

Pada 2013, Fadil kembali lagi ke Ibu Kota. Kali ini, Fadil dilantik menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat.

Selanjutnya, pada 2015, Fadil menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Bareskrim Polri.

Setelah itu, karier Fadil kian moncer.

Pada 2016, ia mengamban posisi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada 2018.

Dua tahun berikutnya, Fadil dipercaya menjadi Kapolda Jawa Timur dan Kapolda Metro Jaya pada 2020.

Setelah itu, ia diangkat menjadi Kabaharkam Polri di penghujung Maret 2023.

Kabar terbaru Fadil Imran

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Fadil Imran mengunjungi Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

Di sana, pria berusia 54 tahun itu menemui sejumlah kenangan lama, salah satunya adalah motor Honda GL.

Melalui unggahan akun TikTok Kabaharkam pada Senin, 26 Juni 2023, Fadil menemukan motor Honda GL miliknya di bagian angkutan dan bengkel.

Dia mengungkapkan,  motor tua tersebut pernah digunakan olehnya saat ia menjadi Dantotar pada tahun 1994.

"Saya mengunjungi Akademi Kepolisian pada hari Minggu ini dan mendatangi bagian angkutan dan bengkel.

Di sini, saya menemukan kendaraan yang saya gunakan saat menjadi Dantotar pada tahun 1994," ujar Fadil.

Dilihat dari penampilannya, motor milik Fadil adalah Honda GL 100.

Meskipun sudah tidak digunakan selama puluhan tahun, motor ini masih terawat dengan baik. Aksesoris yang dipasang pada motor tersebut masih lengkap, tanpa lecet atau karat.

"Alhamdulillah, motor ini masih terjaga dengan baik. Ada banyak cerita di balik Honda GL ini.

Apapun bisa terjadi dengan Honda GL ini, semua taruna tahu betapa hebatnya motor ini," kata Fadil.

Sebagai informasi, Honda GL 125 dan Honda GL 100 pertama kali diluncurkan pada tahun 1978.

Motor ini memiliki mesin 4-tak dengan kapasitas 99cc, yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 8,5 hp.

Sebagai motor yang menjadi idaman anak muda pada masa lampau, Honda GL sukses terjual dengan baik di Indonesia.

Namun, pada tahun 1982, Honda GL125 kurang diminati oleh konsumen, berbeda dengan GL100.

Tetapi, pada tahun yang sama, GL100 malah mengalami pembaruan dan diberi nama Honda GL100 CDI.

Sesuai dengan namanya, sistem pengapian GL100 yang sebelumnya menggunakan platina diganti dengan CDI.

Beberapa suku cadang yang terpasang pada GL100 CDI juga mengalami pembaruan agar tampilannya berbeda.

Yang paling mencolok adalah pada lampu depan, panel indikator, penempatan stoplamp, dan lampu sein belakang.

Stoplamp dan lampu sein belakangnya sekarang ditempatkan di behel, tidak seperti sebelumnya yang melekat di sepatbor.

GL100 tetap diproduksi hingga tahun 1990-an. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved