Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ngovi Tribun Timur

Sepanjang Januari-Juni, Dinkes Sulsel Catat 3.095 Orang Digigit Hewan Rabies

Kasus kematian akibat gigitan hewan rabies terjadi akibat masih banyaknya warga yang tidak mengetahui penanganan penyakit ini.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar YouTube Tribun Timur
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ardadi saat menjadi narasumber Ngobrol Virtual Tribun Timur, Jumat (23/6/2023). Podcast kali ini membahas kasus rabies di Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sepanjang Januari-Juni 2023, gigitan hewan rabies di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 3.095 kasus. 

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ardadi saat menjadi narasumber Ngobrol Virtual Tribun Timur, Jumat (23/6/2023).

"Januari-Juni 2023 ini, Ada 3.095 orang yang digigit hewan rabies. Sebanyak 99 persen diantaranya sudah diberikan cuci luka dan anti septik. Namun, ada juga yang akhirnya meninggal," katanya.

Dikatakan, kasus kematian akibat gigitan hewan rabies terjadi akibat masih banyaknya warga yang tidak mengetahui penanganan penyakit ini.

"Karena ada juga yang beberapa tidak mengetahui seperti apa itu rabies. Yang kedua, masih ada warga kita pergi ke dukun untuk berobat," tuturnya.

Ardadi mengatakan untuk melakukan pencegahan rabies ini, pihaknya melakukan peningkatan pengetahuan masyarakat terkait penyakit ini.

"Kita harus menyebarluaskan informasi terkait rabies ini. Kedua, yakni masyarakat yang memiliki peliharaan wajib melakukan vaksinasi rabies. Selanjutnya mengawasi wilayah sekitar. Adakah hewan liar yang masuk ke pemukiman," ujarnya.

Dia menuturkan, secara umum Dinkes Sulsel bersama Kementerian Kesehatan mengembangkan konsep one health.

Di mana semua lintas program dan sektor itu bisa mengampuh urusan penyakit menular ini secara utuh.

"Harapannya juga penyakit zoonotik seperti rabies ini juga melibatkan banyak pihak. Dinas Kesehatan untuk layanan kesehatan, Dinas Peternakan untuk hewannya," ujarnya.

"Kemudian aspek lain, perdagangan hewan ada Badan Konservasi Daerah Hutan. Kepolisian dalam hal pengawasan lalu lintas hewan. Jadi pendekatannya harus simultan," bebernya.

Upaya pencegahan juga dilakukan Dinas Kesehatan Sulsel dengan melakukan sosialisasi.

Baca juga: Empat Warga Pangkep Digigit Anjing Diduga Rabies

Baca juga: Kementan Lakukan Vaksinasi Massal Rabies di Timor Tengah Selatan untuk Tekan Penyebaran Virus

"Ibu Kepala Dinas Kesehatan Sulsel sudah mewanti-wanti kami segera merumuskan model edukasi yang bisa segera di sebarluaskan oleh masyarakat. Kami juga meminta Tribun Timur untuk menjadi bagian dari kerja-kerja edukasi kami ke masyarakat," sebutnya.

Pihaknya mendesain video edukasi yang mau diviralkan terkait virus rabies ini dengan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan melalui smart school. 

"Bapak Gubernur Sulsel juga selalu menginstruksikan ke kami untuk melakukan penanganan segera dan jangan lambat. Harus cepat dan tepat sasaran," katanya.

Saat ini, kata Ardadi, tim baru melakukan penyelidikan terkait kasus kematian akibat rabies ini di Toraja Utara juga di Gowa.

"Salah satu tujuannya memastikan, gigitan lain. Kita lakukan penyelidikan epidemiologi," imbuhnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Nining Angreani

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved