Ngovi Tribun Timur
Marak Kasus Rabies, Dinkes Sulsel Imbau Warga yang Digigit Anjing Agar Segera ke Faskes
Sepanjang Januari-Juni 2023, kasus infeksi rabies pada orang di Sulawesi Selatan mencapai 3.095 kasus.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan mengimbau bagi masyarakat yang terkena gigitan anjing, kucing, kelelawar, yang bisa saja terinfeksi rabies agar segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan.
Pasalnya, sepanjang Januari-Juni 2023, kasus infeksi rabies pada orang di Sulawesi Selatan mencapai 3.095 kasus.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ardadi saat menjadi narasumber di Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur, Jumat (23/6/2023).
"Pelaksanaan kasus rabies itu harus cepat. Sesaat setelah terjadi gigitan, petugas kesehatan harus langsung melakukan penanganan-penanganan dengan cuci luka pada air mengalir selama 15 menit dengan sabun. Setelah itu, diberikan obat antiseptik," katanya.
Dia mengatakan, kasus gigitan hewan walaupun kecil harus segera dilaporkan ke fasilitas kesehatan.
"Kenapa harus segera ke fasilitas kesehatan, agar virus itu tidak sampai ke otak. Karena kalau sudah mengarah ke otak, penanganannya bisa setengah mati. Jarang ada yang selamat jika virus rabies itu sudah sampai otak," jelasnya.
Terlebih lagi, jika gigitan hewan itu berada di bagian tubuh yang dekat dengan otak.
"Misalnya di leher, punggung dan lainnya. Maka harus segera mendapat penanganan dan harus mendapatkan antiseptik," tuturnya.
Secara simultan pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan untuk melihat kondisi hewan yang menggigit.
"Dinas Peternakan melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang menggigit. Biasanya kalau ada tanda-tanda rabies itu, kepalanya diperiksa untuk memastikan apakah ini rabies atau tidak," ujarnya.
Dinkes Sulsel juga melakukan upaya pencegahan lainnya agar rabies ini tidak memakan banyak korban.
"Kami selalu koordinasi dengan Dinas Peternakan untuk memberikan pemahaman ke masyarakat bahwa hewan yang dipelihara itu wajib mendapat vaksinasi secara berkala," tuturnya.
Masyarakat yang berada dengan perbatasan hutan juga harus bisa mengantisipasi.
"Bagi masyarakat kita untuk daerah yang berbatasan dengan hutan, bisa melihat bagaimana kondisi sekitar pemukiman. Apakah ada hewan liar yang sering masuk ke pemukiman atau tidak. Karena beberapa kasus memang anjing yang rabies itu setelah menggigit masuk hutan," tambahnya.
Baca juga: Inilah Gejala Rabies pada Manusia yang Perlu Diwaspadai, 98 Persen Disebabkan Gigitan Anjing
Baca juga: Sepanjang Januari-Juni, Dinkes Sulsel Catat 3.095 Orang Digigit Hewan Rabies
Dengan maraknya kasus gigitan hewan rabies ini, Dinkes Sulsel berupaya dalam pengendalian virus tersebut.
Cooking Competition di MP, Ada Makanan Gratis hingga Promo Bright Gas |
![]() |
---|
Cerita Sirajuddin Saleh 372 Hari Ditahan di Arab Saudi Saat Menjalankan Ibadah Haji |
![]() |
---|
Makassar Kategori Ringan, 7 Indikator Kawasan Kumuh |
![]() |
---|
Danny Pomanto Bakal Buka Badminton Merdeka 2023 IKA Unhas Sulsel |
![]() |
---|
Ini Enaknya Kuliah di Kalla Institute, Dibekali Sertifikasi Profesi Lulusan Mudah Diterima Bekerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.