Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jangan Gunakan Jurus Plintir

Pembina PRIMA DMI itu pun berharap agar PRIMA DMI dapat menjadi kawah candradimuka untuk menyiapkan kaderisasi yang sempurna

Editor: Ari Maryadi
Citizen Reporter
Pembina PRIMA DMI itu pun berharap agar PRIMA DMI dapat menjadi kawah candradimuka untuk menyiapkan kaderisasi yang sempurna, melalui remaja masjid di seluruh Indonesia. 

“Mereka tidak salah, yang salah kita, maka marilah kita harus bekerja lebih keras dan cerdas dan kuasailah pasar. Karena itu, belajarlah dengan mereka,” kata Dr. Mukhtadi El Harry.

“Justru seharusnya kita introspeksi, belajarlah dari orang yang sudah maju. Maka Pak JK memerintahkan kita untuk belajar dengan para pengusaha Tionghoa. Tepatnya dalam konteks kerja sama, bukan konteks kebencian. Inilah penekanan Pak JK yang sesungguhnya,” jelasnya.

Selian itu, Dr. Mukhtadi juga mengutip pernyataan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, terhadap banyaknya jumlah tenaga asing yang bekerja di Indonesia

“Adapun pernyataan Pak JK terhadap tenaga asing ialah karena prinsip Nasionalisme. Kalau ada investor asing, prinsipnya harus dapat meningkatkan penerimaan pajak, penyerapan tenaga kerja dan transfer teknologi,” paparnya.

Tenaga asing, lanjutnya, boleh saja ada. Tapi bukan untuk pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh tenaga lokal, melainkan yang sifatnya ahli untuk mengawasi dan tentu saja untuk transfer keahlian.

Menurut Pak JK, ungkapnya, substansi ini yang kurang dipahamai oleh publik secara utuh, umumnya mereka hanya mengambil sepotong-sepotong sehingga salah persepsi dan menimbulkan kegaduhan.

“Jadi bagaimana bangsa ini akan maju? Kalau setiap pemikiran seseorang senantiasa di plintir, dibelokkan untuk kepentingan tertentu. Nanti, tidak akan ada orang yang berani berpendapat, dan ini justru berbahaya. Kondisi ini akan menutup kreatifitas dan tentu akan menghambat kemajuan suatu bangsa,” jelasnya.

Menurut Dr. Mukhtadi, biarkanlah orang merdeka, berdemokrasi dalam berfikir, bahkan kita harus terus memotivasi sehingga potensi bangsa akan berkembang dan berdaya guna.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved