Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPR Dorong Anak Muda Manfaatkan Program Padat Karya

Salah satunya lewat Padat karya yang merupakan kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan tenaga mesin

|
DOK PRIBADI
Warga Kelurahan Parang, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar sambut Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady, Sabtu (17/6/2023) lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penciptaan lapangan kerja yang lebih besar diperlukan untuk menyerap pengangguran.

Salah satunya lewat Padat karya yang merupakan kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan tenaga mesin.

Tujuan utama dari program padat karya adalah untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat, terutama yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap.

Dalam kunjungannya di Kelurahan Parang, Kecamatan Mamajang, Makassar, Anggota DPR RI Hamka B Kady mendapati sejumlah curhatan masyarakat terkait sulitnya lapangan kerja untuk anak muda.

“Kami mengharapkan adanya lapangan kerja untuk anak muda kami karena disini banyak anak muda yang belum memiliki pekerjaan,” keluh warga bernama Rostina Dg Taco.

Hamka B Kady kemudian mengusulkan anak muda turut serta dalam program aspirasi yang dikucurkannya berupa padat karya.

“Terkait lapangan kerja, di setiap program aspirasi saya itu melibatkan masyarakat setempat yang kami sebut dengan padat karya. Sehingga diharapkan masyarakat setempat juga mampu mendapatkan pekerjaan melalui program tersebut,” ujar Hamka B Kady.

Selain itu, kata Hamka, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar memiliki program pra kerja.

Diharapkan anak muda bisa daftar program tersebut karena disitu bisa mendapatkan pelatihan untuk berwirausaha dan juga bisa mendapatkan modal usaha.

Sementara itu dalam kunjungan silaturahmi di Kelurahan Ende, Kecamatan Wajo, mayoritas warga meminta bantuan bedah rumah. Terutama bagi warga korban kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Terimakasih sebelumnya pak Alhamdulillah saya juga mendapatkan bantuan bedah rumah di rumah saya kelurahan malimongan kecamatan Wajo, tapi kami terkena musibah pak, rumah saya kebakaran. Sekiranya saya bisa lagi diberi bantuan bedah rumah pak," curhat Tajudin.

Hamka menjelaskan, terkait bedah rumah walaupun sertifikatnya tidak ada, maka yang bisa menggantikan adalah surat keterangan dari kelurahan. Jika lurah bisa memberikan surat keterangan maka ia memastikan akan bantu bedah rumah.

"Terkait rumah pak Tajudin yang sudah terbakar saya turut berdukacita. Berhubung bapak sudah pernah menerima program BSPS ini maka saya akan cek baik-baik dulu aturannya apakah bisa double karena ini uang negara pak, kalau menyalahi aturan pasti saya juga kena akibatnya," papar Anggota Komisi V DPR RI ini.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved