Curhat Alumni UNM Galau Harga Rumah Subsidi Mendadak Naik, Ini Alasannya

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rencana kenaikan harga rumah subsidi membuat galau bagi calon pembeli. 

Utamanya calon pembeli dari kalangan anak muda.

Adi Maryad misalnya. Ia sudah berencana membeli rumah subsidi tahun 2023 ini, namun belum melakukan akad.

Karyawan swasta salah satu perusahaan di Kota Daeng (Makassar) ini pun mengaku bimbang.

Kendati demikian, ia tetap bertekad dan optimis bisa membeli rumah di tahun ini.

"Ini jadi tantangan bagi anak muda yang sedang membangun masa depan,” kata alumnus Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut, Minggu (18/6/2023). 

Kementerian PUPR menargetkan aturan baru mengenai harga rumah subsidi akan diterbitkan pada Juni 2023 ini.

Pemilik perusahaan properti PT Wira Hadi Jayadi, Rohandi berharap putusan harga terbaru segara keluar.

“Selama belum ada juknis dan belum diberlakukan masih menggunakan harga lama,” kata Rohandi.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pameran dan Promosi DPD REI Sulsel, Alfriedyus Pongbatu menyebut, mengenai harga yang dipakai, tergantung pada perjanjian.

“Tergantung surat perjanjian yang ditanda tangani saat melakukan pembayaran uang muka atau uang tanda jadi. biasanya tertuang di brosur,” sebut Alfriedyus.

Sebelumnya diberitakan, ada rencana kenaikan rumah subsidi di tahun 2024 mendatang yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 60 tahun 2023.

Peraturan tersebut tentang batasan rumah umum, pondok boro, asrama mahasiswa dan pelajar, serta rumah pekerja yang dibebaskan dari pengenaan pajak pertambahan nilai.

Dimana, khusus harga jual area Sulawesi yang akan ditetapkan di tahun 2024 ialah Rp173 juta. 

Diketahui, harga jual rumah subsidi untuk Sulawesi di tahun 2023 adalah Rp168 juta.(*)