Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelajar Adu Jotos di Bone

Kadis PPPA Bone Minta Pengelola Ponpes dan Kemenag Komitmen Bangun Pesantren Ramah Anak

Pesantren Ramah Anak harus mencakup sistem pengawasan dan perlindungan bagi para santri, termasuk saat mereka berada di luar jam pelajaran.

Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Bone, Rosnawati. PPPA Bone minta pengelola ponpes dan Kemenag komitmen bangun pesantren ramah anak. 

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPPA) Kabupaten Bone, Rosnawati, menyayangkan perkelahian berujung meninggalnya santri di Pondok Pesantren Al Junaidiyah Biru Watampone.

Rosnawati mengungkapkan kekecewaannya ketika dihadapkan dengan masalah yang melibatkan anak-anak.

"Sangat menyedihkan ketika kita dihadapkan dengan kasus atau permasalahan yang melibatkan anak-anak," ujar Rosnawati kepada Tribun Timur, Sabtu (17/6/2023).

"Terutama anak-anak yang berhadapan dengan hukum, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku," lanjutnya.

Dalam konteks kasus yang terjadi di Pesantren Al Junaidiyah, Rosnawati menekankan perlunya dilakukan evaluasi ulang.

"Ini merupakan kesempatan bagi Kementerian Agama dan pengelola pondok pesantren untuk membangun komitmen yang kuat dalam menciptakan Pesantren Ramah Anak," jelasnya.

Pesantren Ramah Anak harus mencakup sistem pengawasan dan perlindungan bagi para santri.

Tidak terkecuali saat mereka berada di luar jam pelajaran.

"Pihak pengelola pondok pesantren harus bertanggung jawab dalam menciptakan pengawasan dan perlindungan bagi anak-anak, terutama ketika mereka tidak sedang belajar di dalam kelas," tambahnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved