Caleg Gerindra Sulsel, PKB, PKS Riang Gembira MK Putuskan Pemilu 2024 Proporsional Terbuka
Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras sangat senang atas putusan MK yang memutuskan coblos calon anggota legislatif pada Pemilu 2024.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sistem Pemilu 2024 terbuka atau tetap menggunakan proporsional terbuka disambut dengan riang gembira oleh sejumlah bakal calon legislatif (caleg) di Sulsel.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras mengaku sangat senang atas putusan MK yang memutuskan coblos calon anggota legislatif.
“Tentu sebagai ketua Gerindra saya sangat senang dengan keputusan itu,” kata Iwan Aras.
Sejak awal, tegas Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini, ia kontra isu sistem pemilu proporsional tertutup.
Bahkan, Iwan Aras menganggap lucu jika MK menetapkan pemilu dengan coblos partai.
“Memang saya pernah berstatement awal menganggap lucu kalau MK membuat menjadi tertutup,” kata caleg Gerindra Dapil Sulsel 2 ini.
“Kenapa? Karena dulu dia yang membuat sistem terbuka, kok sekarang dia mau tutup lagi. Dasar konstitusinya mana yang benar, kan itu yang menjadi pertanyaan,” Iwan Aras menambahkan.
Dengan sistem pemilu terbuka, Iwan Aras menilai persaingan lebih fair.
Para calon legislatif saling berebut suara langsung dari masyarakat.
“Dengan aturan ini, saya kira kami menyambut baik apalagi itu kecenderungan memberi peluang sama kepada seluruh pihak untuk bisa bersaing secara sportif. Jadi, tidak lagi berdasarkan nomor urut,” katanya.
Hal senada dikatakan Ketua Bappilu DPW PKB Sulsel Syamsu Rizal MI.
Ia menyebut kader partai besutan Abdul Muhaimin Iskandar menyambut hangat putusan tersebut.
“Kami sangat senang, berarti semua caleg punya harapan untuk berhasil. Tinggal siapa kerja keras dan cerdas memenuhi harapan masyarakat supaya terpilih,” katanya, Jumat (16/6/2023).
Deng Ical menambahkan, sistem pemilu proporsional terbuka memberi ruang kepada seluruh kader untuk bersaing dalam perebutan kursi parlemen.
“PKB siap merumuskan strategi pemenangan,” kata Deng Ical yang juga caleg PKB dari Dapil Sulsel 1 itu.
Mantan Wakil Wali Kota Makassar itu menilai sistem pemilu proporsional tertutup ataupun terbuka sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
Seperti sistem coblos partai itu dinilai berpotensi menciptakan banyak koruptor-koruptor.
“Soal itu salah satu ekses negatifnya. Namun, tergantung kemampuan partai melak rekrutmen. Jadi kuncinya ada di rekrutmen kader-kader yang punya kompetensi dan komitmen,” jelasnya.
Hal sama dikatakan Ketua DPW PKS Sulsel Muh Amri Arsyid.
Ia bersyukur MK memutuskan Pemilu 2024 terbuka atau tetap menggunakan proporsional terbuka.
Calon anggota DPR RI Dapil Sulsel 3 ini menilai putusan tersebut yang menolak sistem coblos partai adalah langkah yang tepat demi menegakkan sistem demokrasi di Indonesia.
“Sesuai dengan harapan banyak pihak menurut saya ini keputusan terbaik untuk sistem demokrasi di Indonesia,” kata Amri Arsyid.
Sebab, apabila sistem coblos partai diterapkan pada Pemilu 2024, maka akan mematikan demokrasi di Indonesia.
Ia menambahkan, paling penting saat ini bagaimana seluruh partai politik memaksimalkan strategi dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Tinggal bagaimana partai-partai kemudian memaksimalkan hasil keputusan ini untuk memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia,” jelasnya.(*)
Profil Elza Galan Zen Caleg Gerindra Ikut Sengketa Pemilu Tanpa Pengacara, Curhat 3 Kali Babak Belur |
![]() |
---|
Caleg Partai Gelora Raih Suara Tertinggi di Dapil 2 Parepare, Disusul Caleg Gerindra |
![]() |
---|
Kalah Pemilu 2024, Viral Caleg PKS Putus Aliran Air Bersih Warga |
![]() |
---|
Bawaslu Usut Dugaan Caleg Gerindra Bagi-bagi Sarung di Wajo |
![]() |
---|
Baliho Caleg PKS Dicopot Depan Markas Polisi Militer Banteang, Sri Rahmi : Tanda-tanda Kemenangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.