Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

Suka Duka Pasangan Lansia Asal Kosambi Bulan Madu ke-63 di Masjid Nabawi

Sepasang jamaah haji Indonesia, Warban dan Rosih, Sabtu (10/6/2023) malam, berjalan pelan di pelataran depan Masjid Nabawi, Madinah Al Munawwarah.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sakinah Sudin
Tribun Timur/ Thamzil Thahir
WARBAN dan ROSIH - Pasangan jamaah haji lansia asal Kampung Rawa Burung, Kosambi, Tangerang, Banten saat mengadukan kedukaanya di Posko Sektor Khusus Masjid Nabawi, Madinah, Sabtu (10/6/2023) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MADINAH - Sepasang jamaah haji Indonesia, Sabtu (10/6/2023) malam, berjalan pelan di pelataran depan Masjid Nabawi, Madinah Al Munawwarah.

Si suami bernama Muhamad Warban Ening.

Usianya 82 tahun.

Warban lahir setahun sebelum penjajah Jepang menginvasi Asia, termasuk Indonesia.

Si istri, Rosih Reman Samian, bulan Juni ini berusia 76 tahun.

Rosi lahir, setelah agresi militer II Tentara Belanda ke Pulau Jawa.

"Kami menikah tahun 1960. Burung - burung dan pohon duren di Kosambi masih bejibun," kata Rosih, kepada Tribun-Timur.com, sebelum istirahat menanti sholat jamaah Isya.

Kala menikah, usia Warban 19 tahun.

Sedangkan Rosih, duduk penganten sebagai mempelai wanita usia 13 tahun.

"Saya anak bontot, jadi pestanya rame. Engkong potong sapi pas jamaah haji pulang," kata Rosih, mengenang moment pernikahan mereka, 63 tahun lalu.

Rosi anak bontot (bungsu) dari enam saudara.

Seperti, warga Nusantara lain, warga Betawi kerap memilih momen pernikahan bersamaan pulangnya para jamaah haji kembali dari Tanah Suci.

Dan, takdir menginginkan momen pernikahan ke enam dasawarsa itu di Tanah Suci.

"Doakan ya, semoga kami mawaddah wa rahmah sampai di Arafah dan kembali ke Jakarta." kata Warban.

Saat ditanya rahasia awetnya pernikahan mereka bertatapan dan tertawa.

"Rajin jamaah di masjid saja, biar mawaddah wa rahmah."

Kini keduanya sudah dikaruniai delapan cicit, 32 cucu dari 8 anak.

Pertemuan Tribun dengan pasangan "Romeo dan Juliet" asal Kampung Rawa Burung Kosambi ini, juga seperti takdir.

Mereka berdua jalan ke Posko Sektor Khusus Gerbang 333 Masjid Nabawi, setelah menunaikan sholat Magrib.

Si suami shalat Magrib di dekat pintu 22.

Sedang si istri, shalat di pintu 25.

Ini area terlarang untuk jamaah pria.

Saban selesai shalat jamaah, mereka saling tunggu.

Ini jamaah Magrib hari ke-7 mereka di Masjid Nabawi.

Begitulah rutinitas sepasang suami istri ini sejak tiba di Madinah, Sabtu (3/6/2023) pekan lalu.

"Insyallah besok Arbain kami sudah selesai. Kami mau lanjut ke Mekah lagi."

Kebersamaan itu, hanya sepotong cerita suka mereka selama di Kota Nabi.

Di Madinah, pasangan peladang dan pedagang di Kosambi ini, seolah berbulan madu.

"Ini tahun ke-63 kami menikah," kata Warbat.

Begitu juga saat ziarah ke situs peradaban Islam di Kota Suci Madinah.

Ke Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, dan kebun kurma.

Mereka lalu berjalan bersama menyusuri dua blok menuju ke Hotel Artal International, kawasan Simaliyah Nabawi.

Di sini, hotel 390-an jamaah kloter JKG 10, dari embarkasi asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Sesaat sebelum tiba di posko Sektor Khusus Nabawi, Warban mengaku mencari petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

"Namanya Zainal, dia bantu saya waktu kesasar di sini."

Di Posko Seksus, dia disambut Jamaluddin Serma, salah satu petugas perlindungan jamaah (Linjam).

Di depan posko Hajj Center Masjid Nabawi, keberutulan ada dua wanita petugas Linjam dan Layanan Lansia,
Vina Dwi Jayanti dan Irani Khristiena.

"Nah, ini Zainal.." katanya.

Di samping Jamaluddin, pria yang diidentifikasi sebagai Zainal, Warban mengadukan kedukaannya.

"Kami baru kena musibah. Uang istri saya di dompetnya di Masjid hilang ."

Rona muka Rosih lantas berubah mendengar kabar duka itu.

"Saya simpan di dompet. Eh, hilang," ujarnya seraya menyebut nominal Rp5 juta.

Spontan petugas di seksus prihatin. Mereka kemudian membuka dompet.

Mereka urunan memberi sepasang suami istri itu, uang Real Saudi dan uang Rupiah.

Mata nenek Rosih, pun berair. Dia menciumi uang pemberian petugas.

"Nak, terima kasih ya, semoga sehat semua dan bisa mabrur hajinya."

Di Mekah nanti, pasangan ini akan mondok di Kiswah Hotel, Sektor VIII Jarwal.

Di kawasan Mina, puncak haji, pasangan ini akan mondok di Maktan 46.

Semoga langgeng dan hajinya Mabrur Abah Warban dan Nenek Rosih. (zil)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved