Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

Haji asal Papua Disangka Jamaah Pakistan, 4 Kali Ditolak Masuk Raudah dan Hotel

Penolakan pertama saat pria kelahiran Fakfak, Papua Barat ini, baru saja check in di hotel, bersama 392 jamaah Kloter 8 UPG, embarkasi Makassar.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / THAMZIL THAHIR
Umar Ugar. Salah satu jamaah haji asal Papua. 

Postur dan potongan muka Umar Ugar, memang tak seperti orang Indonesia kebanyakan.

Berras Australomelanesid, dan keturunan Arab Hadraut Yaman dari Kesultanan Maluku, muka Umar Ogar memang ke-Arab India-Pakistani, khas bangsa Asia timur.

Dan, banyak juga orang Arab menyangkanya, Hadrmaut Arab Yamani.

"Ya, memang banyak juga yang kira saya orang Hadramy."

Bukan tahun ini saja, suka duka itu juga dia alami, saat berhaji delapan tahun lalu.

Memang, dua kali sudah Umar Ugar menunaikan rukun Islam kelima ini.

Musim haji 2023 ini, "saya didaftarkan sama istri, Mbak dari Pati tahun 2012 lalu."

Tahun 2015 lalu, haji keberuntungan itu datang dalam bentuk penunjukan sebagai Petugas Haji Daerah dari Provinsi Papua.

Musim haji 1444 Hijriyah ini, dia berhaji bersama Siti Sri Hidayati (48) dan ibu mertuanya, Siti Pasina.

Di Jayapura, Umar bermukim di kawasan Angkasa, tak jauh dari Dok 5, area ibu kota provinsi paling timur Indonesia.

"Haji Umar ini, jamaah lima waktu Masjid Angkasa paling rajin, kalah saya,." Ali Masudi, tetangga sekaligus pejabat eselon di Pemprov Pupua.

Umar jadi PNS di Papua, saat rekrutmen awal Orang Asli Papua (OAP) era akhir Orde Baru, tahun 1997 silam.

"Itu pas Fakfak masih gabung Papua, sebelum pemekaran Papua induk ke Papua Barat."

Umar, mengaku bersyukur bisa ikut jejak ayahnya berhaji.

Kisah fadilah dan pahala haji sudah dia dengar sejak madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah di Fakfak, kabupaten pesisir di leher bawah Pulau Burung Cendrawasih.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved