Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

Alhamdulillah, 15 Dzulqaidah 1444, Madinah Basah

Inilah hujan keempat, Sejak jamaah Gelombang I Indonesia datang ke Madinah, 23 Mei 2023 lalu.

|
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
BERKAH MADINAH - Samirah Alkahiraah (9 tahun), membuka pintu pondokan kerja ayah dan kakaknya, saat hujan mengguyur Madinah, Minggu (4/6/2023) sore di kawasan, Manasi, sekitar 1,2 km timur Masjid Nabawi, Madinah. 

Madinah sudah empat kali diguyur hujan dalam dua pekan terakhir.

Otoritas iklim Kerajaan Arab, National Center of Meteorology (NCM), melansir hujan batu es dan hujan deras di Madinah, sepanjang Rabu (25/5) hingga Kamis (26/5), adalah fenomena dan indikasi awal musim panas.

Hujan turun lagi di Madinah pada Sabtu (27/5), dan menyusul di Kota Mekkah, 460 km sebelah barat Madinah.

Musim panas di semenanjuk subtropik Arab berlangsung rerata 3-5 bulan.

Artinya, di puncak musim haji, 9-13 Dzulhijjah 1444 atau 27 hingga 30 Juni 2023, hembusan angin panas bisa terasa hingga 43 hingga 45 derajat celcius.

Dengan kelembaban fluktuatif rerata dibawah 20 persen, UV 1 persen, dan kecepatan angin rerata 15 hingga 21 km/jam, jadi tantangan sendiri bagi 229 ribu jamaah haji Indonesia.

Bandingkan, BMKG mencatat rerata kelembapan udara di Indonesia diatas 90 persen, suhu rerata 29 hingga 31 derajat celcius di awal kemarau.

Saudi Gazette, media berbahasa Inggris di Riyadh, Sabtu (27/5), melansir prakiraan cuaca NCM, Aqeel Al Aqeel, bahwa "masih ada 5 hari lagi sebelum musim semi berakhir," (tribun-timur.com)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved