Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2023

Kesibukan Petugas dan Ketegangan Jemaah Kala Mobilisasi 1.899 Jemaah 5 Kloter ke Mekah

Kebanyakan jemaah terlihat panik menyaksikan lalu-lalang petugas, aparat, serta takut barangnya tertinggal di hotel, atau tak terangkut ke bus

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur/Thamzil Thahir
JEMAAH MAKASSAR - Jemaah Kloter I embarkasi Makassar berpakaian ihram di dalam bus, sebelum berangkat dari Madinah ke Mekah, untuk rukun umrah wajib, Kamis (1/6/2023) siang. Sebelum tina di Mekah, mereka transit 30-40 menit di Birr Ali, Dzulkhulaifah untuk miqat dan niat umrah wajib. 

MADINAH, TRIBUN-TIMUR.COM - Sibuk dan sarat kepanikan.

Petugas dengan kemampuan terbatas, sibuk mengurus jamaah.

Sementara jemaah, kebanyakan terlihat panik menyaksikan lalu-lalang petugas, aparat, serta takut barangnya tertinggal di hotel, atau tak terangkut ke bus.

Gambaran ini terlihat dari pantauan Tribun, di Concord Madinah, hotel tempat menginap 8 hari, 392 jamaah kloter I dari Embarkasi Makassar, pukul 15.30 WAS.

Di saat bersamaan, kondisi serupa terjadi di depan Hotel Grand Plaza Albadr, Madinah.

Di hotel berjarak sekitar 150 meter timur, gerbang Masjid Nabawi ini adalah titik kesibukan untuk 390 jamaah kloter I embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG).

Dua titik mobilisasi diatas, hanya gambar kecil mobilisasi 1.899 jamaah dari 5 kloter Gelombang I dari Madinah ke Mekkah, Kamis (1/6/2023) siang di Markaziyah, Madinah, Arab Saudi.

Di Sektor II Madinah, momentum mobilisasi atau "pendorongan" jamaah ke Mekah ini, bertepatan kedatangan 8 kelompok terbang (kloter) dari Tanah Air ke kawasan Markaziyah, Madinah.

Ke-1.899 jamaah ini, setidaknya diangkut dengan 43 unit bus.

Tiap bis, rerata mengangkut 44 jamaah, memuat 89 koli bagasi standar, dan tiap penumpang harus memegang pasport.

Durasi mobilisasi ini, hanya butuh waktu 4 jam, pukul 10.00 hingga 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Kesibukan ini, kian membuncah sebab, 30 menit sebelumnya kala 20 unit truk pengangkut koper bagasi para jamaah, sudah di-handling sekitar 90-an buruh kontrak dari perusahaan.

"Hayya biinaa (ayo cepat). Taall. (segera). Naik bus," teriak mandor dari Sapco, perusahaan transportasi dan bagasi jamaah.

Ratusan jamaah, para penumpang bus ini, bergegas naik, dengan raut wajah takut ketinggalan.

Mobilisasi jamaah ini adalah tahap ke-3 dari 14 tahapan strategis rangkaian ibadah haji, sebelum puncak ibadah haji, di Arafah, Musdalifah dan Mina.

Di pukul 16.00 WAS, dua jam setelahnya, kesibukan dan ketegangan serupa, terjadi lagi di Safwat Al Madinah.

Di sini, mobilisasi 359 jamaah Kloter I embarkasi Kualanamu Medan (KNO), relatif lebih teratur.

Di sinilah, 38 personel Sektor I Daker Madinah bermarkas.

"Sampai besok kami masih ngurus 14 kloter untuk didorong ke Mekah, juga terima 12 kloter dari Tanah Air," kata Ketua Sektor I Madinah, Affan Rangkuti.

Di sisi jamaah, ketegangan itu bertambah sebab mereka sudah mandi sunat dan wudhu ihram, dan berpakaian ihram.

Mereka tegang, sebab saat busnya bergerak, 28 menit kemudian, mereka akan transit ke Birr Ali.

Di sini, di Masjid Assajarah, kawasan Dzulhulaifah, jamaah memulai niat ihram untuk haji tamattu.

Niat ini adalah awal rukun haji dimulai sebelum thawaf, sai, dan tahallul di Masjidil Haram, Makkah.

Setelah tahallul, jamaah akan melepas pakaian ihram.

"Bagi jamaah lansia, akan ada dispensasi ibadah," kata Aminuddin S, pembimbing ibadah sektor I Madinah.

Di masa itu selama 24 hari, mereka akan shalat jamaah di Masjidil Haram, thawaf sunnah jika mampu, ziarah, dan rangkaian manasik untuk menunggu puncak haji, 9 dzulhijjah, Rabu (27/6/2023). (thamzil Thahir)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved