SD Santo Yakobus
Proyek P5BNI Sukses Diterapkan di SD Santo Yakobus : Gelar Karya Memukau dengan Kearifan Lokal
Kegiatan yang berlangsung di Jl Gagak ini mengusung tema "Kearifan Lokal Membangun Karakter dan Melestarikan Budaya dengan Karya".
Penulis: Sanovra Jr | Editor: Sanovra Jr
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - SD Santo Yakobus menggelar kegiatan gelar karya yang dikemas dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila, Sabtu (27/5/2023.
Kegiatan yang berlangsung di Jl Gagak ini mengusung tema "Kearifan Lokal Membangun Karakter dan Melestarikan Budaya dengan Karya".
Para muridpun tampil dengan semangat, menampilkan berbagai aksi seni mulai dari penggunaan pakaian adat, penyajian aneka makanan dan minuman tradisional, tari-tarian, hingga lantunan lagu daerah yang mengangkat budaya lokal.

Diketahui, Project Penguatan Profil Pemuda Pancasila Berbasis Nilai Inti (P5BNI) merupakan program dasar Yayasan Paulus yang diterapkan di setiap sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA.
Ketua Project P5BNI SD Santo Yakobos, Susly Vincensia Tambing, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilakukan di sekolah ini, dimulai sejak awal semester.
"Kegiatan hari ini melalui tiga tahapan, yaitu awalnya pengenalan program P5BNI kepada anak didik, kemudian proses pelatihan, dan terakhir kita lihat aksi mereka. Keberhasilan kegiatan ini tentu berkat kerjasama siswa, orangtua, dan guru. Orangtua harus terlibat dan memahami maksud serta tujuan kegiatan ini karena hal ini juga akan menjadi bekal bagi anak-anak di masa depan," ungkap Susly.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Santo Yakobus, Herlina Pasoloran, menambahkan bahwa suksesnya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan Yayasan Paulus Makassar serta Pemerintah Kota Makassar yang selalu memfasilitasi, mendukung, dan memberikan pembekalan kepada tenaga pendidik melalui berbagai pelatihan yang membangun karakter dan wawasan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Paulus Makassar dan Pemerintah Kota Makassar yang telah memberikan dukungan kepada kami, termasuk persiapan pembekalan pengawas dan studi banding. Kami berharap mereka terus mendukung kami, khususnya dalam memberikan pelatihan keahlian dan kecakapan kepada tenaga pendidik," ujar Herlina.
Kegiatan-kegiatan seperti ini diharapkan dapat memberikan banyak pembelajaran kepada para pelajar. Mereka tidak hanya diasah secara akademik, tetapi juga menjadi produktif dalam menghasilkan karya seni dan memiliki karakter yang unggul dan penuh kasih.
Selain itu, Kepala Perwakilan Yayasan Paulus wilayah Makassar, Pastor Ardyanto mengatakan kegiatan ini juga bertujuan untuk mengajarkan anak didik sejak dini tentang pentingnya hidup bergotong royong, saling membantu, hidup berdampingan dengan orang lain, serta tidak bersikap egois.
"Dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan seperti gelar karya ini, mereka diajarkan untuk menghargai dan melestarikan budaya lokal sejak usia dini. Melalui pakaian adat, makanan dan minuman tradisional, tari-tarian, dan lagu daerah, para murid dapat mengenal dan memahami kekayaan budaya yang ada di sekitar mereka. Hal ini akan membantu mereka untuk memiliki rasa bangga akan identitas budaya mereka sendiri." tutupnya.
Bocor Calon Ketua Umum Agus Suparmanto-Taj Yasin Temui Wiranto dan Glenny Kairupan |
![]() |
---|
CEK FAKTA: Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina PSI |
![]() |
---|
24 PSU Jadi Alarm, Taufan Pawe Desak Penyelenggara Pemilu Lebih Transparan |
![]() |
---|
Bisnis Melesat Bersama Toyota Rangga, Andalan Pengusaha di Sulawesi |
![]() |
---|
Sosok Ahmad Ali, Anak Kampung Jadi 'Kepala Operator' DPP PSI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.