Haji
Jangan Disimpan! Ini Aturan Soal Makanan Pembagian Calon Jemaah Haji Selama di Tanah Suci
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menjamin semua makanan jemaah haji tiga kali sehari.
TRIBUN-TIMUR.COM - Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menjamin semua makanan jemaah haji tiga kali sehari.
Namun ada aturan harus diikuti seluruh jamaah haji yakni waktu mengkonsumsi makanan.
Salah satunya tidak mengkonsumsi makanan melebihi batas waktu yang ada.
Itu akan berpengaruh kepada kondisi tubuh jemaah.
Dikhawatirkan, makanan yang sudah didistribusikan itu sudah basi karena dikonsumsi melebihi jam.
Kasi layanan konsumsi daker Madinah Suviyanto mengatakan, ada aturan yang perlu diperhatikan betul bagi jemaah. Makanan jangan sampai dikonsumsi melebih jam.
Menurutnya, makanan yang didistribusikan ke jemaah itu memiliki batas waktu untuk dikonsumsi.
Rata - rata, makanan yang didistribusikan itu aman untuk dua jam.
"Artinya, jika sudah melebihi dua jam dari waktu yang ditentukan sejak makanan diterima jemaah, maka itu sudah masuk kategori makanan yang tidak aman dikonsumsi," terangnya.
Jemaah penting memahami hal ini. Sekalipun sepele, tapi ini sangat berpengaruh sekali kepada kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia.
"Jangan sampai mengkonsumsi makanan yang basi dan membuat jemaah harus dirawat di klinik kesehatan, apalagi mengganggu rangkaian ibadah," urainya.
Dia menyebut, untuk makan pagi, biasanya perusahaan catering mendistribusikan makanan ke jemaah itu mulai pukul 05.00 sampai pukul 08.00 WAS.
Batas layak konsumsi adalah pukul 09.00 WAS. Untuk makan siang,pendistribusian dilakukan pukul 12.00 - 14.00 WAS. Dan batas layak konsumsi pukul 16.00 WAS.
Untuk makan malam, pendistribusan dilakukan mulai pukul 17.00-19.00 WAS, dan batas maksimal layak konsumsi pukul 21.00 WAS. Jangan melebihi batas maksimal itu.
“Kami pernah coba, makanan pagi yang seharusnya dimakan maksimal jam 9, kami cek di jam 12 itu sudah tidak layan konsumsi,” lanjutnya.
Secara umum, nasinya memang aman. Tapi, sayurnya sudah mulai berubah warna dan aromanya juga berubah. Kesimpulannya, jangan dimakan jika lebih batas aman.
“Makanan yang basi sebaiknya dibuang, jangan dimakan. Solusinya cari makanan pengganti lainnya saja. Agar tidak sakit perut,” tambahnya.
Namun, ia menyarankan, jemaah untuk memperhatikan betul batas waktu aman mengkonsumsi makanan yang sudah didistribusikan tersebut.
“Jika sudah diterima, segera dimakan agar tidak basi. Kami himbau bapak ibu jemaah untuk menyegerakan memakan makanan yang sudah disiapkan,” paparnya.
Dia menegaskan, segala makanan yang dibagi ke jemaah itu sudah melalui proses panjang. Menurutnya, sebelum dibagikan, perusahaan catering wajib kirim sample.
“Kirim sample ke kami, KKHI, dan ke sektor. Jika memang dipastikan aman, baru mereka bisa distribusi ke jemaah yang ada. Jadi insyallah aman,” tutupnya.
75 Tahun Tangani Haji, Menteri Agama Nasaruddin Umar Minta Maaf |
![]() |
---|
Jemaah Haji Asal Banjarmasin Sudah Sepekan Hilang di Makkah |
![]() |
---|
Dirjen Haji Bantah Keras Isu Pungli dalam Program Safari Wukuf: 'Semua Gratis!' |
![]() |
---|
Suhu Capai 50°C Saat Wukuf, Jemaah Diminta Tidak Keluar Tenda |
![]() |
---|
Intip Kekayaan Andi Sumangerukka, Jenderal Asal Makassar Bagi Rp1,5 Juta ke Jemaah Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.