Sinjai Akan Berangkatkan 224 JCH Tahun Ini, Daftar Haji Sekarang Berangkat 25 Tahun Lagi

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Sebanyak 224 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan akan diberangkatkan tahun ini.

Rencana pemberangkatannya pada Jumat (26/5/2023) pukul 17.00 Wita.

"Total CJH Sinjai berjumlah 224 orang jamaah, ditambah dengan empat petugas haji sehingga totalnya menjadi 228 jamaah," kata Kepala Kemenag Sinjai, Jamaris, Jumat (19/5/2023).

CJH Sinjai nantinya akan bergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 6 Gelombang 1 bersama CJH Kota Makassar, sehingga total anggota dalam kelompok ini adalah 339 orang.

Para jemaah diharapkan saling menjaga dan saling membantu satu sama lain saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.

Jemaah Haji asal Sinjai ini didominasi oleh jemaah Lanjut Usia (Lansia) yang pemberangkatannya tertunda pada 2022.

Mereka juga diminta untuk selalu memperhatikan kesehatan karena kesehatan menjadi hal yang sangat penting.

Para jemaah juga diharapkan untuk berkoordinasi dengan baik sesama jamaah calon haji, serta berkomunikasi dengan petugas kesehatan yang ditugaskan dalam rombongan itu.

Sejumlah jamaah juga mengalami penundaan dalam pelaksanaan ibadah haji selama pandemi Covid-19.

Hal tersebut batal dilaksanakan karena pemerintah membatasi jumlah jamaah yang dapat pergi ke Tanah Suci.

Kabupaten Sinjai telah terdaftar dalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada tanggal 19 Januari 2023 dengan jumlah pendaftar mencapai lebih dari 5.872 orang.

Baca juga: Kemenkes Bentuk Emergency Medical Team untuk Penyelenggaraan Haji 2023

Baca juga: 8.000 Kuota Haji Tambahan untuk Lansia

Dari jumlah pendaftar tersebut, para jamaah calon haji harus menunggu berdasarkan estimasi waiting list yang hampir mencapai 25 tahun ke depan.

Jamaah haji asal Kabupaten Sinjai yang mendaftar haji 2023 baru akan dapat berangkat sekitar 25 tahun ke depan, atau sekitar tahun 2048.

Meskipun demikian, tahun pemberangkatan masih belum dapat dipastikan dengan akurat, karena hal ini tergantung pada kebijakan pemerintah pusat dan di Sinjai yang dapat berubah sewaktu-waktu.(*)