Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Done Deal! Stay PSM Makassar Yakob Sayuri dan Yance Sayuri Tak Ingin Jadi 'Kacang Lupa Kulit'

Rumor kepindahan Yakob Sayuri dan Yance Sayuri ke klub lain pun terbantahkan setelah pihak PSM Makassar secara resmi mengikat sang pemain.

Editor: Alfian
Official PSM Makassar
Yakob Sayuri dan Yance Sayuri resmi bertahan di PSM Makassar untuk musim depan. 

Berkat penampilan cemerlangnya, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri dipanggil perkuat Timnas Indonesia.

Namun, kesuksesan putra kelahiran Serui, Kepulauan Yapen, Papua tidak diraih dengan mudah.

Dibalik itu semua ada perjuangan berat dilalui keduanya hingga capai karier sepak bolanya saat ini. 

Yakob Sayuri hanya dibekali uang Rp 50 ribu hingga tahan lapar saat merintis karier. 

Sedangkan Yance Sayuri sering dimarahi hingga bolos sekolah demi sepak bola.

Yakob Sayuri lebih dulu merintis karier sebagai pemain sepak bola. Klub pertamanya Persewar Waropen.

Ketika dapat panggilan ke Persewar Waropen, pemain akrab disapa Yassa ini terkendala biaya. 

"Pas ke Waropen, mau berangkat tidak ada duit sama sekali. Keluarga memang sederhana," ucapnya dikutip dari kanal YouTube PSM Makassar.

Dia mengatakan, perjalanan dari kampung halamannya, Serui ke Jayapura untuk gabung Persewar sangatlah jauh. Hanya bisa ditempuh dengan pesawat dan kapal.

Untuk gunakan pesawat tidak mungkin karena tidak uang, sedangkan untuk naik kapal laut yang besar tiketnya lima mahal

Yassa pun terpaksa menggunakan kapal kecil. Serui-Jayapura ditempuh dua hari dengan bekal uang Rp 50 ribu dari kakak perempuannya.

Bahkan, ia tak makan hampir dua hari di kapal demi mengirit pengeluaran.

"Itu kapal kecil dua hari dua malam dari Serui ke Jayapura. Saya tidak ada uang sama sekali  hanya kakak perempuan di atas saya yang beri uang  Rp 50 ribu," tuturnya.

"Dengan uang Rp 50 ribu di kapal saya menangis  maju bikin apa di kapal tidak ada teman mau makan apa.  Terpaksa dua malam saya tahan sampai hari pertama mau masuk hari kedua saya makan. Itu pun makan dengan pikiran, makan dengan beban," sambungnya.

Namun, kesulitan dihadapi oleh Yassa membuatnya lebih termotivasi untuk sukses di sepak bola.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved