Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

PPP Bocorkan Rencana Baru Megawati Soal Cawapres Ganjar, Sandiaga Ternyata Cadangan, Ada Sosok Lain

Ternyata, bukan hanya Sandiaga Uno yang disebut sebagai Cawapres Ganjar, ada sosok lain yang disiapkan.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Rencana baru Ketua Umum PDIP Megawati soal calon wakil presiden Ganjar Pranowo dibocorkan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rencana baru Ketua Umum PDIP Megawati soal calon wakil presiden Ganjar Pranowo dibocorkan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy.

Ternyata, bukan hanya Sandiaga Uno yang disebut sebagai Cawapres Ganjar, ada sosok lain yang disiapkan.

Rommy mengungkapkan, partainya dan PDI Perjuangan sepakat membahas nama calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo setelah komplit partai yang ingin bekerja sama.

"Bu Mega kemarin dengan kami juga sepakat, mari kita putuskan pembahasan cawapres itu dilakukan setelah formasi pengusungan Ganjar, partainya komplit," kata Rommy dalam acara Gaspol! Kompas.com yang ditayangkan di YouTube, Kamis (11/5/2023) malam.

"Artinya setelah, kalau orang Jogja bilang rambahwo, ora nambah jiwo. Sudah enggak nambah lagi, baru kita berunding begitu," katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Dorong Peningkatan Kerja Sama Jawa Tengah dengan Fujian

Baca juga: Megawati dan Jokowi Ternyata Sudah Bahas Sosok Cawapres Ganjar Pranowo saat Maret, Hasto: Mendalam

Sejauh ini, sudah ada empat parpol yang ingin mengusung Gubernur Jawa Tengah itu sebagai kandidat capres, yaitu PDI-Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Solidaritas Indonesia.

Meski urusan nama cawapres baru dibahas setelah kerja sama politik rampung dibentuk, PPP mengaku sudah menggodok sejumlah nama yang berpotensi menjadi pendamping Ganjar.

Mereka yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Kedua nama itu muncul berdasarkan usulan yang disampaikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP. Namun, Rommy mengatakan bahwa PPP masih memiliki nama lainnya.

Sehingga, keputusan mengenai nama cawapres dari PPP tidak ditetapkan pada saat ini.

"Karena masih banyak nama-nama yang muncul, dewan pimpinan pusat (DPP) partai kemarin memutuskan, kita enggak putuskan hari ini.

Kita ajak komunikasi, apakah ini hanya sekadar lontaran atau memang ada kesiapan. Terus bagaimana komitmen dengan PPP secara politik, begitu," ungkapnya.

Di samping nama Sandi dan Erick, nama-nama lain yang muncul sebagai kandidat cawapres seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Jadi ini kearifan kearifan lokal, ada juga tokoh NU lainnya yang juga muncul namanya. Gus Yaqut misalnya, ada Kiai Said Aqil Siradj. Ini kan nama-nama yang dimunculkan," tutur Rommy.

Untuk diketahui, PPP dan PDI-P telah sepakat untuk membangun kerja sama politik dengan PDI-P. Dalam kerja sama itu, kedua parpol sepakat untuk mengusung Ganjar sebagai capres.

Di sisi lain, PPP masih menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar.

Dalam perkembangannya, terjadi dinamika setelah Golkar melakukan manuver untuk mendekati parpol lain.

Rommy pun menyebut bahwa dalam waktu dekat akan ada partai lain yang kini duduk di Parlemen yang akan bergabung dengan PPP dan PDI-P mendukung Ganjar.

Lewati Pengusung Anies dan Ganjar, Golkar Ungkap Peluang Koalisi Besar Prabowo-Airlangga

Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid mengungkapkan peluang beringin rindang membangun koalisi besar bersama Gerindra dan PKB.

Sejauh ini Golkar berpeluang gabung Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung Prabowo Subianto.

Nurdin Halid menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) di bawah komando Zulkifli Hasan juga punya peluang gabung koalisi besar.

Jika benar-benar bergabung, maka partai pengusung Prabowo Subianto akan jadi parpol dengan kursi terbanyak di DPR RI.

"Yang kita lakukan sekarang ini bagaimana 3 partai ini Golkar, PKB, Gerindra bisa jadi satu koalisi. Mungkin koalisi kebangsaan, kalau PAN juga ikut gabung di sini nanti maka ini jadi koalisi besar," kata Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid kepada wartawan Kamis (11/5/2023).

"Kalau empat partai ini gabung maka itu jadi koalisi dengan jumlah kursi terbesar," kata Nurdin Halid.


Meski demikian, Nurdin Halid mengatakan, yang terpenting bagi Golkar membangun koalisi yang memenuhi ambang batas Presidential Threshold 20 persen.

"Sekalipun partai ini memiliki jumlah kursi terbesar. Sekarang bukan soal besar dan kecil tapi yang penting koalisi memenuhi syarat Presidential Threshold 20 persen," kata Nurdin.

Nurdin halid mengatakan, peta calon koalisi parpol Pilpres 2024 berubah setelah PPP gabung barisan pendukung Ganjar Pranowo.

Jumlah kursi Golkar dan PAN tidak lagi mencukupi ambang batas setelah PPP gabung barisan pendukung Ganjar Pranowo.

"Pertarungan politik mengalami dinamika yang luar biasa setelah PDIP mengumumkan mas Ganjar calon presiden. Ini hal bagus untuk pencerahan demokrasi," katanya.

Dorong Paket Prabowo-Airlangga

Nurdin Halid mendorong paket Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto maju Pilpres 2024.

Nurdin Halid menyebut Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto paling seksi jadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Ia menyebut paket Prabowo-Airlangga paling seksi untuk melawan capres Anies Baswedan ataupun Ganjar Pranowo.

Ia mencontohkan hasil survei LSI yang menempatkan paket Prabowo-Airlangga unggul dalam simulasi pasangan capres-cawapres.

"Yang paling seksi jadi cawapres Pak Prabowo itu adalah Pak Airlangga. Prabowo-Airlangga menurut survei LSI itu bisa mengalahkan semua, mengakahkan Anies dengan pasangannya, dan mengalahkan Ganjar Pranowo dengan pasangannya," kata Nurdin Halid.

Nurdin Halid mengatakan, Partai Golkar telah menjalin komunikasi dengan parpol Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

KIR adalah koalisi yang digagas Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Pertarungan politik mengalami dinamik yang luar biasa setelah PDIP mengumumkan Mas Ganjar calon presiden. Ini hal sangat bagus untuk pencerahan demokrasi Kita. Nah beberapa waktu yang lalu Pak Airlangga dan Cak imin sudah bertemu," kata Nurdin Halid.

Nurdin Halid mengatakan, sudah ada kesepakatan terbangun antara Golkar dengan PKB dan Gerindra.

Golkar membuka peluang bergabung jadi parpol pendukung Prabowo Subianto.

"Sudah ada kesepakatan koalisi inti. Apa makna koalisi inti adalah koalisi utama sekalipun juga PKB tetap juga KIR. Oleh karena itu yang sedang kita lakukan sekarang bagaimana 3 partai ini bisa jadi satu koalisi," kata Nurdin Halid.

"Mungkin koalisi kebangsaan, kalau PAN gabung juga di sini nanti, maka ini jadi koalisi besar," sambung Nurdin Halid.

Nurdin Halid mengatakan, Airlangga Hartarto kini intens melakukan lobi politik soal Pilpres 2024.

Menurutnya, Musyawarah Nasional Golkar dan Rapimnas Golkar yang mendorong Airlangga maju calon presiden.

"Airlangga bergerak dinamis melakukan lobi politik dan negosiasi politik melaksanakan amanah Munas. Tapi saya yakin Pak Airlangga juga akan realistis melihat dinamika yang ada saat ini, oleh karena kira-kira menurut saya simulasinya bisa saja Airlangga cak Imin, Prabowo-Airlangga, atau Prabowo Cak Imin, tapi kalau lihat survei paling seksi adalah Pak Airlangga," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved