Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Survei Capres SMRC: Ganjar Pranowo Geser Prabowo Tapi Selisih Sedikit, Nasib Anies Baswedan

Dalam presentasinya, Deni menyebutkan bahwa suara Ganjar dan Prabowo sangat ketat dan tidak memiliki perbedaan signifikan.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Survei elektabilitas Ganjar Pranowo hanya memiliki keunggulan 0,3 persen dari Prabowo Subianto. Anies Baswedan masih tertinggal. 

Ganjar mendapatkan dukungan 46,4 persen suara berbanding 38,8 persen milik Prabowo dan masih ada 14,8 persen yang belum memberikan jawaban.

Deni menjelaskan, “pemilih kritis” adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. 

Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. 

Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Secara nasional, total pemilih kritis ini diperkirakan berjumlah 80 persen.

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).

RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. 

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. 

Margin of error survei diperkirakan ±3.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. 

Erick Thohir dipasangkan Prabowo

Menteri BUMN Erick Thohir dinilai menjadi figur yang layak dampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden (cawapres). Daya elektoral kuat Erick Thohir menambah modal bertarung pada Pilpres 2024 dengan segmentasi pendukung yang berbeda.

"Ya tentu bisa saling mengisi jika nanti kelak dipasangkan dengan figur capres yang berasal dari partai," tutur Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi.

Ade menilai, Erick Thohir menjadi figur yang paling pas diusung sebagai cawapres mendampingi calon presiden berasal dari kalangan kader parpol kuat. Misalnya saja seperti Prabowo Subianto.

Dia berpandangan Erick Thohir dapat menjadi pelengkap elektabilitas, karenanya berduet dengan Prabowo bakal menciptakan kekuatan politik besar.

Kehadiran Erick Thohir banyak mendapat berkah elektoral di Pilpres mendatang.

Kondisi demikian, dia menambahkan, semakin dikuatkan dengan latar belakang Eks Presiden Inter Milan ini yang bukan kader partai politik. Menjadikannya sosok tepat dampingi Menteri Pertahanan tersebut.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved