Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Sandiaga Sudah Tahu Alasan Parpol Mengincarnya Jadi Cawapres, Kejadian Bareng Prabowo Diungkit Lagi

Sandi baru terang-terangkan bongkar soal hal-hal yang telah dialaminya pada Pilpres 2019.

Editor: Ansar
Instagram
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memamerkan fotonya bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang kini diusung sebagai bakal capres PDI-P dalam akun Instagram @sandiuno.(Instagram @sandiuno) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sandiaga Uno mengaku menjadi sosok incaran partai politik untuk menjadikannya sebagai Calon Wakil Presiden.

Sandiaga mengungkit saat menjadi calon wakil Presiden (Pilpres) 2019 lalu, kala mendampingi Prabowo Subianto.

Sandi baru terang-terangkan bongkar soal hal-hal yang telah dialaminya pada Pilpres 2019.

Ia mengungkapkan besarnya biaya yang dikeluarkannya untuk kampanye dalam Pilpres 2019.

Pada program Rosi di Kompas TV pada Kamis (27/4/2023), Sandiaga mengaku mengeluarkan sekitar Rp 1 triliun saat mendampingi Prabowo.

Baca juga: Sandiaga Uno Tak Diakui PPP Setelah Hengkang dari Gerindra, Kini Calon Kuat Pendamping Ganjar

Namun, Sandiaga menyatakan, biaya tersebut telah dilaporkan dan diaudit oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta dicatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Ia juga mengakui, biaya kampanye tersebut tidak hanya berasal dari dirinya, melainkan juga dari berbagai pihak yang mendukung pasangan calon tersebut.

Sandiaga mengaku menyadari bahwa kekuatan logistik membuatnya menjadi calon yang banyak dicari oleh berbagai pihak untuk menjadi cawapres.

Meskipun Sandiaga merupakan menteri paling kaya dalam Kabinet Indonesia Maju pada tahun 2022 dengan harta mencapai Rp 10,6 triliun, ia belum mengumumkan ke partai mana akan bergabung setelah keluar dari Gerindra.

Saat ini, Sandiaga sering disebut-sebut sebagai salah satu figur yang cocok untuk menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo yang telah diusung sebagai calon presiden oleh PDI-P.

Namun, belum ada kepastian mengenai partai mana yang akan menjadi tempat Sandiaga berlabuh setelah keluar dari Gerindra, meski banyak yang menduga ia akan menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pasangan Ganjar-Sandi lebih menjanjikan

Peneliti ahli utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Firman Noor mengatakan, pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno cukup menjanjikan untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Diketahui, Ganjar memang sudah dideklarasikan menjadi capres oleh PDI-P.

Sementara itu, Sandiaga Uno juga terus menjadi salah satu sosok yang kuat di survei untuk menjadi cawapres.

"Berdasarkan pembacaan kita dari hasil-hasil survei yang sudah ada, ya memang pasangan ini cukup menjanjikan," ujar Firman saat dihubungi, Jumat (28/4/2023).

Menurutnya, Ganjar dan Sandiaga menjanjikan lantaran keduanya terus menjadi penghuni di tiga besar dalam berbagai lembaga survei.

Ia memprediksi bahwa pasangan Ganjar-Sandi bisa menembus putaran kedua apabila Pilpres 2024 menyajikan lebih dari dua pasangan.

"Jadi, kalau dikombinasikan, peluangnya cukup ada ya, untuk mungkin nanti sampai round 2. Kalau enggak ada yang penuhi 50 persen," katanya.

Kemudian, Firman menyinggung wilayah Jawa Timur (Jatim), Jawa Barat (Jabar), dan Jawa Tengah (Jateng), yang disebutkan akan menjadi "tempat perang" sesungguhnya di Pilpres 2024.

Ia lantas mengingatkan semua pasangan calon agar bisa menguasai suara di ketiga provinsi tersebut.

"Bukan berarti yang di luar (3 provinsi) itu tidak signifikan. Tetap harus digarap, karena akan turut membantu ya untuk menambah suara.

Tapi memang kemenangan besar atau signifikan di 3 provinsi ini, saya kira itu penting," ujar Firman.

Meskipun Sandiaga Uno tidak seperti Ganjar yang merepresentasikan sebuah provinsi, tetapi Firman yakin eks kader Gerindra tersebut memiliki peluang yang besar secara umum.

"Memang Sandi enggak spesifik diidentikkan dengan satu provinsi. Beda dengan Khofifah yang diidentikkan dengan Jatim.

Tapi mungkin karena memang Ganjar sudah punya basis di Jateng, dan juga sebagian di Jatim," katanya.

"Mengenai Sandi sendiri, memang tidak merepresentasikan apakah Jatim atau Jateng ya.

Tapi saya kira kalau dari hasil survei sebelumnya mengingat keduanya 3-5 besar, mungkin dilihatnya dari situ. Punya peluang secara umum," ujar Firman lagi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved