Rembuk Stunting, FKJ Target Zero Stunting 2024 di Palopo
Palopo perlu penguatan edukasi mencerdaskan calon ibu dari bayi yang masih dalam kandungan agar berperilaku prioritas terhadap kandungannya.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Palopo Farid Kasim Judas (FKJ) memimpin rembuk stunting di ruang pertemuan Ratona Kantor Wali Kota Palopo, Jumat (28/4/2023).
FKJ dalam laporannya, menyampaikan pentingnya mencegah kasus stunting baru, karena jika terjadi stunting bisa saja terjadi karena faktor lingkungan tempat tinggal dan ekonomi.
Menurutnya, di Palopo perlu penguatan edukasi mencerdaskan calon ibu dari bayi yang masih dalam kandungan agar berperilaku prioritas terhadap kandungannya.
Selaku penanggung jawab dari program stunting tentu capaian yang selama ini tentu karena kerjasama adanya dukungan dari seluruh stakeholder.
Para camat dan lurah dapat melibatkan kamtibmas yang bertugas di wilayah masing-masing dalam rangka menurunkan dan menuntaskan stunting.
"Marilah kita sama-sama saling mengapresiasi bahwa stunting di Palopo saat ini membuahkan hasil sangat baik. Komitmen kita pada rembuk stunting ini adalah bagaimana mencegah terjadinya stunting baru di antara kita," katanya via rilis.
Upaya pencegahan stunting yang fokus pada seribu hari pertama kehidupan yang merupakan masa keemasan yang sangat menentukan di masa yang akan datang.
Setelah dilakukan pemberian makanan tambahan pada anak stunting terjadi penurunan yang signifikan dari 344 kasus turun menjadi 291 kasus, sebanyak 53 anak sembuh dari stunting.
Sambutan Wali Kota Palopo, diwakili Sekda Palopo Firmanza DP menyampaikan pemerintah Indonesia menjadikan prioritas stunting dengan menargetkan penurunan stunting dengan menyusun strategi yang diharapkan menjadi acuan semua pihak.
Sehingga disini ditekankan bahwa kita tidak sama-sama bekerja tapi kita bekerja sama sehingga ada keterpaduan apa yang kita laksanakan adanya koordinasi sehingga hasilnya lebih cepat diraih dan lebih optimal.
"Sebagaimana yang selalu dikatakan Bapak Wali Kota Palopo bahwa kita ingin zero di 2024 karena masih 291 kasus stunting sehingga kita berembuk kepada TNI-Polri juga diharapkan bantuan kerjasama," katanya.
Kepada camat dan lurah telah bekerja dengan maksimal bukan hanya untuk anak yang stunting, tapi mulai dari mau kawin hingga sampai melahirkan harus dilakukan pendampingan.
Dilanjutkan penandatanganan pernyataan komitmen pelaksanaan percepatan penurunan stunting terintegrasi Kota Palopo.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.