Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Pangdam: Pelaku Penyerangan Mapolres Jeneponto Berstatus OTK

Mayjen TNI Totok Imam Santoso dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menggelar konferensi pers.

TRIBUN TIMUR/MUH AGUNG PUTRA PRATAMA
Mobil truk Dalmas Polres Jeneponto yang ditemukan terbakar di tepi sawah di Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Selasa (25/4/2023), sekitar pukul 05.00 Wita (kiri). Masjid Nur Asy Syurthi di Mapolres Jeneponto, Jeneponto, dirusak, Kamis (27/4/2023), sekitar pukul 02.00 Wita (kanan. 

TRIBUN-TIMUR.COM  - Menyikapi penyerangan Mapolres Jeneponto, Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menggelar konferensi pers di Ruang Bina Yuda Markas Kodam XIV Hasanuddin Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (27/4/2023) malam.

Dalam penjelasannya, pangdam mengatakan sebelum penyerangan Mapolres Jeneponto, terjadi insiden kesalahpahaman antara anggota TNI dan Polri.

Anggota TNI yang terlibat kesalahpahaman itu bertugas di Kodam V Brawijaya, Jawa Timur dan Kodam XIII Merdeka, Sulawesi Utara.

Dua anggota TNI yang sedang cuti itu terlibat kesalahpahaman denga anggota Polri yang tugas di Satreskrim Polres Jeneponto.

"Permasalahan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh pimpinan masing-masing baik dari Polres, Kapolda juga sudah hadir, dan juga dari pihak Kodam V Brawijaya dan Kodam XIII Manado itu sudah dihadiri oleh masing-masing komandan POM Kodam," kata Mayjen Totok.

Pihaknya mengaku telah memfasilitasi pertemuan unsur pimpinan yang ada agar mendapatkan titik temu.

"Dan kita membantu memfasilitasinya dan sudah ada titik temu masing-masing akan diselesaikan diambil keterangan nanti setelah itu minta waktu beberapa hari akan disampaikan," ujar Mayjen Totok.

"Intinya kami komitmen bahwa soliditas kebersamaan yang utama antara TNI-Polri," sambungnya.

Namun demikian, orang nomor satu di jajaran Kodam XIV Hasanuddin ini belum memastikan adanya keterkaitan antara insiden kesalahpahaman oknum TNI-Polri sebelumnya dengan penyerangan Mapolres Jeneponto.

Pasalnya, yang terlibat penyerangan masih berstatus Orang Tidak Dikenal (OTK).

"Informasi ada pelemparan dari orang tidak dikenal. Saya sampaikan orang tidak dikenal, karena sampai saat ini kita masih mencari pelakunya," ujar Mayjen Totok.

"Dan setelah kejadian itu, langsung cepat kapolres, Korem 141, dandim langsung ke lokasi dan sudah diadakan koordinasi, diadakan komunikasi," sambungnya.

Atas dasar itu, Mayjen Totok pun menegaskan, keterkaitan antara kesalahanpahaman oknum TNI dan Polri sebelumnya dengan penyerangan Polres Jeneponto belum dapat disimpulkan.

"Penyerangan dan pelemparan itu sampai saat ini tidak ada dugaan kaitan. Masih bicara orang tidak dikenal yang melakukan itu," tegasnya.
Pihaknya bersama Polda Sulsel pun berjanji akan menyelidiki OTK yang melakukan penyerangan itu guna memberikan informasi yang valid kepada masyarakat.

"Nanti pihak TNI, ada POM, ada staf Intel dari polda ada propam, semua silakan nanti sama-sama kita tidak lanjuti semuanya dibuka cara transparan tidak beredar isu yang sifatnya mendeskreditkan kita," imbuhnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved