Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Panas

9 Jenis Warna Baju Kaos Paling Cocok Dipakai saat Cuaca Panas, Waspada Sinar UV

Ichinose menjelaskan, benda dapat memantulkan energi radiasi matahari pada tingkat yang berbeda-beda tergantung pada warnanya.

Editor: Ansar
shutterstock
Ilustrasi warna baju. Ichinose menjelaskan, benda dapat memantulkan energi radiasi matahari pada tingkat yang berbeda-beda tergantung pada warnanya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Banyak orang mengetahui bahwa warna hitam dapat menyerap panas dan warna putih memantulkannya, namun bagaimana dengan warna lainnya?.

Toshiaki Ichinose, seorang peneliti senior di Institut Nasional Jepang untuk Studi Lingkungan, telah melakukan eksperimen untuk mengukur warna pakaian mana yang dapat memberikan sensasi dingin pada tubuh kita saat terkena sinar matahari.

Ichinose menjelaskan, benda dapat memantulkan energi radiasi matahari pada tingkat yang berbeda-beda tergantung pada warnanya.

Baca juga: Lima Penyebab Cuaca Panas, Sampai Kapan dan Cara Atasi Panas Ekstrem? Bukan Sulsel Terpanas

Baca juga: Pujian Wiranto ke Prabowo Subianto untuk Pilpres, Mahfud MD Janji Kabulkan Permintaan Ketum Gerindra

Energi yang tidak dipantulkan akan diserap dalam bentuk panas, sehingga benda dengan warna pantulan yang lebih tinggi akan terasa lebih sejuk.

Bersama timnya, Ichinose melakukan eksperimen di luar ruangan pada saat suhu mencapai 30°C dengan sedikit atau tanpa angin.

Eksperimen tersebut dilakukan di bawah sinar matahari yang terik pada musim panas.

Sembilan kaos polo berwarna berbeda dari bahan yang sama ditempatkan berdampingan dan dipantau melalui kamera panas selama 5 menit.

Hasilnya menunjukkan bahwa kemeja yang paling dingin adalah yang berwarna putih, diikuti oleh kuning, abu-abu, merah, ungu, biru, hijau, hijau tua, dan hitam dalam urutan tertentu.

Perbedaan suhu antara kemeja itu cukup drastis, dengan kemeja putih mencapai 30°C, dan kemeja hijau tua dan hitam mencatat suhu di atas 50°C.

“Jika kita tidak suka kemeja putih karena mudah kotor, kami merekomendasikan untuk mengenakan kemeja kuning, abu-abu, dan merah yang memiliki reflektansi relatif tinggi,” kata Ichinose.

Imbauan BMKG

BMKG mengeluarkan informasi prediksi terkait indeks sinar ultraviolet (UV) Matahari pada tanggal 26 April 2023 atau Rabu hari ini.

BMKG menyampaikan informasi melalui akun Instagram resminya dan menampilkan foto indeks UV pada jam-jam tertentu.

Wilayah Indonesia bagian Timur seperti Pulau Papua dan Maluku diberikan warna hijau dan sebagian kuning pada pukul 06.00, sedangkan pada pukul 07.00, wilayah tersebut diberikan warna kuning.

Pada pukul 08.00, hanya pulau Sumatera dan sebagian besar Jawa yang mendapatkan indeks ultraviolet UV hijau.

Menurut BMKG, warna indeks UV yang ditampilkan memiliki kategori yang berbeda dan tingkat bahayanya juga berbeda.

Untuk indeks warna hijau, indeksnya 0-2 dan kategorinya rendah, sehingga risiko bahayanya juga rendah bagi manusia.

BMKG menyarankan masyarakat untuk mengenakan kacamata hitam pada hari cerah, menggunakan tabir surya dengan kandungan SPF 30+ bagi kulit sensitif, dan menghindari paparan UV di permukaan yang cerah seperti pasir, air, dan salju.

Sementara itu, untuk indeks warna kuning, indeksnya adalah 3-5 dan kategori bahayanya sedang.

BMKG menyarankan masyarakat untuk tetap berada di tempat teduh pada matahari terik siang hari dan mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang dapat menghalangi sinar UV saat berada di luar ruangan.

Bahaya sinar UV

Sinar UV adalah jenis radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang lebih pendek dari cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia.

Sinar UV terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu UV-A (320-400 nm), UV-B (280-320 nm), dan UV-C (100-280 nm).

Meskipun sinar UV bermanfaat untuk beberapa keperluan seperti produksi vitamin D dalam tubuh, namun paparan sinar UV yang berlebihan dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia.

Paparan sinar UV dapat menimbulkan bahaya yang berbeda-beda pada manusia, tergantung pada jenis sinar UV dan durasi paparannya.

Sinar UV-A memiliki energi yang lebih rendah dibandingkan UV-B dan UV-C, namun paparan yang berlebihan dari sinar UV-A dapat menyebabkan kerusakan kulit dalam jangka waktu yang panjang, seperti penuaan dini dan risiko kanker kulit.

Selain itu, sinar UV-B merupakan penyebab utama dari sunburn dan juga berkontribusi pada risiko kanker kulit.

Sedangkan sinar UV-C, yang memiliki energi paling tinggi, dapat menyebabkan kerusakan pada mata dan kulit dalam waktu yang singkat.

Bahaya utama dari paparan sinar UV adalah risiko kanker kulit.

Paparan sinar UV dapat merusak DNA dalam sel kulit dan menyebabkan pertumbuhan sel yang abnormal.

Sel-sel yang abnormal ini kemudian dapat berkembang menjadi kanker kulit.

Risiko kanker kulit juga dapat meningkat pada orang yang memiliki kulit cerah, rambut pirang atau merah, atau mata berwarna terang, karena mereka memiliki jumlah melanin yang lebih sedikit yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV.

Selain risiko kanker kulit, paparan sinar UV juga dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

Paparan sinar UV dapat menyebabkan katarak, yaitu kondisi di mana lensa mata menjadi keruh dan menyebabkan penglihatan kabur atau buram.

Paparan sinar UV juga dapat menyebabkan pengerasan lensa mata atau pinggiran mata, yang dapat menyebabkan mata kering, iritasi, dan bahkan kebutaan jika tidak diobati.

Paparan sinar UV juga dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah ada, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis.

Paparan sinar UV dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif, kering, dan meradang.

Hal ini dapat memperburuk gejala kondisi kulit yang sudah ada dan mempercepat proses penuaan kulit.

Untuk melindungi diri dari bahaya sinar UV, diperlukan beberapa tindakan pencegahan.

Pertama-tama, hindari paparan sinar UV pada saat matahari terbit atau terbenam, saat sinar UV paling kuat.

Selain itu, hindari paparan sinar UV langsung dengan mengenakan topi, kacamata hitam, dan pakaian yang menutupi kulit.

Gunakan tabir surya yang memiliki SPF 30 atau lebih tinggi pada kulit yang terkena paparan sinar matahari dan ulangilah.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved