Sistem Pemilu Belum Diputuskan MK, Iksan Iskandar Dilema Nyaleg ke DPR

JENEPONTO, TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar mulai dilema dengan keinginannya untuk maju ke DPR-RI tahun 2024.

Pasalnya, Mahkamah Konstitusi (MK) belum memutuskan sistem pemilu yang kini masih berpolemik.

Dimana, jika sistem pemilu proporsional tertutup ditetapkan MK, maka para pemilih hanya akan mencoblos nama parpol dan bukan calon yang bersangkutan.

Dalam hal ini, hanya pihak partai yang akan menentukan nama untuk duduk menjadi anggota dewan.

"Kalau sistem tertutup saya lihat dulu, kalau saya dapat nomor yang bagus kita lanjut bertarung, kalau tidak, kita pertimbangkan," kata Iksan Iskandar saat ditemui di Kantornya, Jl Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Binamu, Kamis (13/4/2023) siang.

Bupati dua periode ini juga tak menampik soal pesaingnya di internal partai, (Golkar).

Sebab, beberapa diantaranya akan kembali bertarung pada pemilu legislatif (Pileg) DPR-RI mendatang.

"Bukan tidak yakin, tapi banyak ini kompetitor yang jago-jago," jelasnya.

Jika sistem proporsional terbuka yang tetapkan MK, maka Iksan Iskandar memastikan akan bertarung tanpa pertimbangan.

Sebab pada sistem ini, pemilih langsung mencoblos calon yang bersangkutan dan dapat duduk dengan suara tembus.

"Kalau terbuka otomatis maju bertarung, In Shaa Allah," tegasnya.

Rencananya, Iksan Iskandar akan bertarung di derah pemilihan (dapil) Sulsel 1 tahun mendatang.

Di dapil Sulsel 1, meliputi enam kabupaten atau kota. Mulai Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar.

Iksan Iskandar akan bertarung dengan beberapa petahana dari partai Golkar, yakni Hamka B Kady dan Ajiep Padindang.

Selain itu, Bupati Selayar Basli Ali dan istri mantan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yakni Liestiaty F Nurdin juga dipastikan akan bertarung.

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama