Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Kemiskinan Ekstrem, Kepercayaan Masyarakat dan Peranan Zakat

Penduduk miskin Indonesia saat ini mencapai angka 9,8 persen, telah membaikhingga 26 persen bila dibanding 10 tahun lalu..

DOK PRIBADI
Ariady Arsal - Dosen Sekolah Pascasarjana Unhas 

Oleh: Ariady Arsal
Dosen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin

TRIBUN-TIMUR.COM - BPS menetapkan bahwa garis kemiskinan merupakan representasi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.

Secara global, BankDunia pada tahun 2022 menetapkan garis kemiskinan ekstrim bagi yang kurang dari 2,15 USD/hari (

Penduduk miskin Indonesia saat ini mencapai angka 9,8 persen, telah membaikhingga 26 persen bila dibanding 10 tahun lalu.

Posisi Indonesia masih lebih rendah dibanding negara tetangga di ASEAN terutama Singapura (0 persen), Brunei (0 persen), Vietnam (6,7 persen ), Thailand (6,8 persen) dan Malaysia(8,4 persen).

Di Indonesia, Sulawesi Selatan menempati posisi ke-18 dengan tingkat kemiskinan 8,63 persen lebih baik dari rata-rata nasional yang mencapai 9,54 persen.

Tentu mengurangi kemiskinan menjadi kewajiban negaradan membutuhkan partisipasi seluruh stakeholder.

Apalagi menjadi amanah pembangunan dan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

Bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

KepercayaanMasyarakat sebagai endoser Pengentasan Kemiskinan
Peningkatan pendapatan penduduk per kapita mutlak menjadi alternatif keluar dari garis kemiskinan.

Bagi pengambil kebijakan menjadi penting memfokuskan program-program terkait dan sangat efektif dalam peningkatan pendapatan penduduk.

Bila diperhatikan lebih seksama, penduduk miskin terbesar berada di pedesaan dengan mata pencaharaian di sektor pertanian dan perikanan.

Dengan memperhatikan kondisi ini, maka upaya peningkatan pendapatan petani perlu didorong lebih intens untuk memperbaiki taraf hidup petani dan nelayan.

Beberapa hal memungkinkan diendors menjadi kekuatan dalam peningkatan pendapatan masyarakat terutama modal sosial yang telah tertanam dan mendarah daging di masyarakat.

Faktor kepercayaan masyarakat menjadi salah satu bagian dari modal sosial bisa menjadi endoser berbagai keberhasilan program mengentaskan kemiskinan.

Di Sulawesi Selatan sangat kental dengan berbagai budaya yang menunjukkan tingginya saling percaya, saling bantu dan saling tolong menolong sesama masyarakat terutama dipedesaan.

Bahkan untuk memindahkan rumah panggung salah seorang warga saja, cukup dengan pengumuman di mesjid, warga dalam sesaat bisa berkumpul mengangkat dan memindahkan rumah.

Apalagi untuk menutupi kebutuhan makanan pokok sehari-hari masyarakat, dengan mudahnya untuk saling membantu.

Perbankan dalam salah satu prinsip pembiayaan menjadikan prinsip ”Character” sebagai dasar dalam memberikan pembiayaan.

Karakter yang baik penting untuk semakin dipupuk dan dikembangkan, bukan hanya di tengah masyarakat juga termasuk kepercayaan masyarakat terhadap berbagai kebijakan pembangunan dari pemerintah.

Zakat dan Pengentasan Kemiskinan

Zakat merupakan kewajiban setiap muslim dijalankan, apalagi dimomen bulan baik dalam bulan Ramadan dengan pahala yang berlipat ganda.

Zakat baik zakat fitrah atau zakat maal (harta) berperan besar dalam mengentaskan kemiskinan.

Islam telah memberikan ketentuan bahwa peruntukan zakat dikhususkan bagi 8 penerima diantaranya fakir dan miskin.

Pengelolaan zakat yang baik akan sangat mendukung berbagai agenda pengentasan kemiskinan.

Sinergi menjadi kata kunci keberhasilan.

Sinergi berbagai organisasi pengelola zakat dan pemerintah terutama dalam mendukung agenda pengentasan kemiskinan.

Salah satu contoh mungkin dilakukan dengan informasi agenda prioritas pengentasan kemiskinan di satu daerah. Dan agenda kegiatan pemerintah yang telah berjalan di daerah tersebut.

Serta berbagai aktivitas yang memungkinkan didukung dengan kegiatan dalam bentuk lain oleh organisasi pengelola zakat.

Salah satu kendala dari pengelolaan zakat saat ini karena banyak organisasi baik terdaftar maupun tidak serta perorang secara langsung menyalurkan zakatnya.

Kepercayaan publik terhadap pengelolaan zakat yang baik perlu ditingkatkan.

Salah satunya dengan melakukan transparansi atas berbagai aktivitas kegiatan serta menyampaikan laporan penggunaan dana zakat dengan baik dan berkala. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved