Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Coaching, Kunci Pembuka Pengembangan Potensi Diri

Coaching atau coach bukanlah istilah baru dalam dunia kediklatan. Coaching merupakan salah satu agenda utama dalam setiap penyelenggaraan kediklatan.

zoom-inlihat foto Coaching, Kunci Pembuka Pengembangan Potensi Diri
Dr dr Ampera Matippanna MH
Ampera Matippanna - Dokter fungsional Madya pada BPSDM Provinsi Sulsel

Oleh: Ampera Matippanna
Dokter fungsional Madya pada BPSDM Provinsi Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM - Coaching atau coach bukanlah istilah baru dalam dunia kediklatan.

Bahkan coaching merupakan salah satu agenda utama dalam setiap penyelenggaraan kediklatan.

Meskipun demikian secara substansial pelaksanaan coaching dilaksanakan tidaklah sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi atau tidak memenuhi kaedah-kaedah sesuai dengan pengertian coaching itu sendiri.

Pengertian coaching dapat dimaknai sebagai sebuah proses oleh seorang coach untuk membantu, mendorong atau memotivasi seseorang yang menjadi kliennya agar dapat menemu kenali potensi dirinya dan memanfaatkannya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, mengembangkan talenta menjadi lebih optimal dan mengembangkan kepercayaan diri untuk melakukan berbagai langkah inovatif untuk meraih kesuksesan yang lebih besar.

Beberapa pengertian coacing menurut para ahli antara lain.

Loop institutional of coacing menjelaskan coaching sebagai proses membangun kesadaran diri menemukan potensi terbaik melalui percakapan bermakna untuk mencapai tujuan.

International Coaching Federation menyebut coaching sebagai sebuah kemitraan (kolaborasi) antara coach dan klien dalam pemikiran yang memprovokasi dan kreatif dalam menginspirasi klien memaksimalkan potensi diri dan potensi profesional mereka.

Sementara menurut Bresser dan Wilson, coaching merupakan kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan pekerjaannya , membantu seseorang untuk belajar dari pada mengajarinya.

Inti dari coaching adalah memberdayakan seseorang dengan memfasilitasi, pembelajaran diri , pertumbuhan pribadi dan perbaikan kinerja.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa coaching lebih menitikberatkan pada pemberdayaan klien untuk menjawab permasalahnnya sendiri dan mengembangkan potensi dan kemampuan profesionalnya secara mandiri melalui pendampingan yang dilakukan oleh seorang coach yang profesional dan terlatih.

Dalam suatu acara sharing knowlede yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr M Jufri MSi MPsi ( Psikolog) selaku kepala badan menyampaikan statemen bahwa “ Tidak ada peserta diklat yang bodoh. Yang ada, hanya karena belum bertemu dengan Widya Iswara yang tepat.”

Hal tersebut dapat dimaknai bahwa Widya Iswara memegang peranan penting dalam bertindak selaku coach dalam menentukan keberhasilan peserta pasca mengikuti kegiatan diklat.

Menjadi sebuah tantangan besar bagi para coach untuk memiliki kemampuan mengarahkan dan memotivasi peserta diklat agar dapat memahami kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, mendorong kesadaran diri sendiri dan memikul tanggung jawabnya secara mandiri untuk lebih proaktif dan percaya diri dalam meningkatkan kinerjanya.

Coach membantu peserta untuk belajar dan bukan mengajarinya, membantu peserta untuk mampu berfikir kritis dan menemukan solusi bukan menunjukan solusi atau jalan keluar dari permasalahan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved