Tewas Diserang Geng Motor
Geng Motor Kembali Berulah di Gowa, Sosiolog Unismuh Makassar: Mereka Adalah Kaum Terbuang
Penyerangan pelaku geng motor ini terjadi pada di Desa Mandalle, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Selasa (28/3/2023) sekira pukul 23 30 Wita
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-GOWA.COM - Kawanan geng motor kembali marak hingga menelan korban jiwa di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penyerangan pelaku geng motor ini terjadi pada di Desa Mandalle, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Selasa (28/3/2023) sekira pukul 23 30 Wita
Para pelaku menggunakan busur dan batu menyerang warga.
Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan dua orang lainnya luka-luka.
Sejauh ini, polisi telah mengamankan setidaknya 25 orang pelaku geng motor.
Menanggapi hal tersebut, Dosen Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar, Hadi Saputra angkat bicara.
Menurut dia, ada beberapa pandangan terhadap geng motor yang berulah pada bulan Ramadhan
Pertama kata dia, semakin intensifnya interaksi sosial.
Dalam sosiologi, kata dia, bulan Ramadan dapat dilihat sebagai struktur sosial yang membentuk pola interaksi sosial.
Selain peningkatan intensitas beribadah, Ramadan juga meningkatkan interaksi sosial dalam masyarakat.
"Momentum interaksi bukan hanya pada siang atau sore saja, bahkan hingga malam dan dini hari. Struktur Sosial Ramadan ini, juga memungkinkan potensi perjumpaan para anggota geng motor lebih intensif," ujarnya kepada TribunGowa.com, Rabu (29/3/2023)
Kedua sebutnya, meningkatnya kebutuhan ekonomi
Meskipun sejatinya Ramadan adalah bulan pengendalian diri, termasuk dalam aktivitas konsumsi.
Namun faktanya, kata dia, selama Ramadan justru aktivitas konsumtif semakin meningkat.
"Meningkatnya kebutuhan tersebut, bisa memicu orang-orang yang tidak berpunya, termasuk para anggota geng motor merasa terdesak oleh kebutuhan ekonomi tersebut. Termasuk kebutuhan lebaran nantinya," jelas Hadi
Pandangan ketiga, yakni kaum terbuang.
Dijelaskan, kehidupan anggota geng motor, meminjam istilah Michael Foucault, dapat disebut The Life of Infamous Men.
Mereka adalah 'kaum terbuang'.
Kaum terbuang yang dimaksud yang mungkin merasa tidak memiliki jalan menuju kemsyhuran dan kehebatan.
Sebagai kompensasi atas keterbuangan, mereka mendapatkan kegairahan dalam kekerasan, dan kejahatan.
"Inilah jalan yang mereka tempuh untuk mendapatkan pengakuan atas eksistensi mereka," bebernya.
Pandangan keempat yakni, Ramadan Momentum Kepedulian.
"Sebenarnya, Ramadan bisa menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Termasuk penguatan peran orang tua, dalam memberikan pembinaan dan kasih sayang pada anak yang sedang dalam proses pencarian identitas," ujarnya
"Momentum buka puasa, ibadah tarawih, maupun sahur, dapat dijadikan wahana untuk membangun kembali kedekatan orang tua dan anak," ujarnya
Hadi menyakini jika pihak kepolisian dalam hal ini Polres Gowa sudah mengetahui dan memiki data tentang waktu dan tempat yang rawan digunakan geng motor untuk beraksi.
"Jadi mungkin intensitas patroli pada momen dan kawasan rawan tersebut perlu ditingkatkan," ujarnya.
Diam mengaku menyelesaikan masalah ini tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pendekatan hukum.
Perlu dukungan masyarakat, khususnya orang tua.
Misalnya, program 'Jagai Anakta' juga perlu dukungan dari para orang tua.
Perlu dipastikan, agar momentum ibadah Ramadan sepenuhnya dalam pemantauan orang tua.
"Banyak wahana untuk menyibukkan anak dalam aktivitas produktif selama Ramadan. Mulai dari pesantren kilat, pengajian, festival Ramadan, atau usaha ekonomi produktif," jelasnya.
"Jika memang sudah memakan korban, berarti alarm sudah harus kembali dibunyikan. Korban tidak boleh bertambah lagi. Masyarakat wajib menuntut hak atas rasa aman. Itu tanggungjawab negara, dalam konstitusi," pungkasnya.
Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
| Adnan IYL Siap Menanggung Biaya Rumah Sakit Korban Pembusuran di Bajeng |
|
|---|
| Polisi Bekuk 29 Anggota Geng Motor yang Tewaskan Petani di Gowa, 11 Orang DPO |
|
|---|
| Ketersinggungan Jadi Motif Penyerangan di Gowa Akibatkan 1 Tewas dan 2 Luka-luka |
|
|---|
| Pelaku Diduga Geng Motor Tewaskan Warga di Bajeng Gowa Bertambah, 29 Orang Ditangkap |
|
|---|
| 25 Pelaku Geng Motor Tewaskan Pria di Gowa Ditangkap Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/ha-dd11111.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.