Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masjid Tua Tosora

Masjid Tua Tosora, Saksi Bisu Sejarah Penyebaran Islam yang Masih Berdiri Kokoh di Wajo

Masjid Tosora awalnya utuh, bahkan dengan atapnya, namun sebagian diruntuhkan oleh penjajah, sehingga tersisa seperti ini.

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/JABAL QUBAIS
Suasana Masjid Tua Tosora di Desa Tosora, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/3/2023). masjid Tua Tosora menjadi salah satu saksi sejarah Islam pertama di Sulawesi. 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Masjid Tua Tosora, yang terletak di Desa Tosora, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu saksi sejarah Islam pertama di Sulawesi, terutama di Bumi Lamaddukelleng.

Di dalam kompleks masjid, terdapat makam Syeikh Jamaluddin Akbar Al-Husaini, cucu turunan Nabi Muhammad Saw yang pertama kali datang ke Sulawesi.

Ia juga merupakan kakek kandung dari empat ulama penyebar Islam di Jawa yang lebih dikenal sebagai wali songo, yaitu Sayyid Maulana Malik Ibrahim, Sayyid Ainul Yaqin atau Sunan Giri, Sayyid Raden Rahmatullah atau Sunan Ampel, dan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Kedatangan Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini ke Tosora Wajo diperkirakan terjadi pada tahun 1320, yang kemudian dianggap sebagai awal kedatangan Islam di Sulawesi Selatan.

Selain makam Syeikh Jamaluddin, kompleks Masjid Tua Tosora juga memiliki sejumlah makam, termasuk Arung Matowa Wajo XXXIX La Pawellangi Pajumpero'e Datu Akkajeng.

Menurut juru kunci Masjid, Alam, bangunan Masjid Tosora awalnya utuh, bahkan dengan atapnya, namun sebagian diruntuhkan oleh penjajah, sehingga tersisa seperti ini.

Dinding masjid yang terbuat dari batu alam menggunakan putih telur sebagai perekatnya.

Kompleks Masjid Tua Tosora telah dilindungi oleh pemerintah Kabupaten Wajo dengan cara mendirikan atap di kawasan reruntuhan Masjid Tua Tosora.

Hal tersebut untuk mempertahankan bangunan sebagai salah satu cagar budaya.

Meskipun begitu, Masjid Tua Tosora tetap menarik pengunjung baik dari lokal maupun mancanegara.

Alam menyatakan bahwa semenjak dia menjadi juru kunci, banyak sekali pengunjung yang datang dari Jawa, Sumatera, bahkan Malaysia dan Singapura.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved