ASN Dilarang Bukber
Soal Larangan Bukber Bagi ASN, Danny: Untuk Hindari Perilaku Hedon
Gaya hidup hedon para pejabat dan keluarganya diharapkan tidak terjadi dalam momentum buka puasa bersama di bulan Ramadan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Larangan buka puasa bersama (bukber) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) menimbulkan banyak persepsi.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menilai bahwa larangan buka puasa bersama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak hanya untuk menghindari penyebaran Covid-19, tetapi juga untuk mencegah terjadinya perilaku hedonisme.
Saat ini perilaku hedonisme sedang disoroti.
Sehingga gaya hidup hedon para pejabat dan keluarganya diharapkan tidak terjadi dalam momentum buka puasa bersama di bulan Ramadan.
"Jangan salah paham dengan perintah ini, yang dimaksud presiden kita tahu hedonisme tinggi, banyak kasus hedon, buka puasa jangan jadi ajang pameran hedon," ucap Danny Pomanto saat diwawancara di Kantor Balai Kota Makassar Jl Ahmad Yani, Jumat (24/3/2023).
Danny menekankan bahwa arahan presiden hanya berlaku bagi ASN, sedangkan untuk masyarakat umum, buka puasa bersama tidak dilarang.
Sebagai penggantinya, Pemerintah Kota Makassar akan membagikan sembako kepada masyarakat rentan yang ada di lorong wisata, yang terdiri dari minyak goreng dan beras.
Kedua komoditi tersebut mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan keliling lorong wisata secara bergantian untuk menyalurkan sembako dan akan didampingi oleh da'i milenial yang akan membawakan ceramah di lorong-lorong.
Targetnya, tiap pekan akan menyasar 100 lorong dengan jumlah 50 paket sembako per lorong.
Setelah sembako terbagi, OPD harus kembali ke rumah masing-masing dan tidak boleh tinggal buka puasa bersama di lokasi penyaluran sembako.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.